Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

The Power of Believing: Ketemu Nemo, Sampai Informasi Menuju Pahawang

25 Maret 2017   18:54 Diperbarui: 26 Maret 2017   03:00 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama lama kesel sendiri. Kenapa rasanya susah banget padahal ngeliat orang lain sepertinya gampang-gampang saja berenangnya? Aku mulai cemburu. Tapi tetap mengendalikan diri. Bagaimanapun, aku punya keinginan untuk memiliki foto underwater bersama dengan tulisan yang ada di dasar laut Pahawang tempat kami snorkling itu.

Lama-lama ya emang bisa. Kuncinya jangan panik! Nah, setelah aku memastikan diriku sudah mulai bisa, aku mengeratkan kaitan life jacket dan mulai berkeliling berenang sendiri mencari tau benarkah bawah laut itu benar-benar indah?

Ah iya, itu dia! Tulisan “Selamat datang di Wisata P. Pahawang”. Tulisan itu sendiri ditulis pada sebuah batu besar dengan bentuk Siger di bagian ujung batunya. Disinilah biasanya para penyelam mengabadikan dirinya bersama dengan tulisan tersebut. Dalam hati “Gue harus foto di situ! Engga peduli gimana caranya, HARUS FOTO DISITU!”
Ternyata, untuk bisa mendapatkan foto berikut dengan tulisan itu, life jacket harus dilepas dan menyelam cukup dalam. Nah lho! Aku engga bisa. Engga bisa! Tapi pingin! Duh, temen-temen ini bahaya ya. Jangan memaksakan diri kalau bertujuan untuk pamer di sosmed doang padahal kamu sendiri sebenarnya engga bisa berenang. Aku sendiri memaksakan diri bukan untuk pamer, tapi untuk mewudjukan impian yang hampir tiap hari kulihat dari gambar yang kutempel. Walaupun setelahnya, foto itu memang sempat kugunakan jadi Display Picture BBM. Hehe.

Aku mulai mengalahkan rasa takut dan mulai muter otak gimana caranya biar bisa nyelam + foto + engga tenggelam gara-gara foto doang, alias mati konyol!. Senyum-senyum sendiri, aku mendekat ke salah satu teman yang kebetulan jago berenang. Minta tolong padanya untuk memegang sebentar life jacketku dan jangan jauh-jauh dari lokasi batu tersebut. Jadi begitu aku mulai “kalap” aku bisa langsung tarik itu life jacket. Oke aku coba.

“Satu... Dua... Tiga...” Begitu aba-aba dimulai aku dan teman yang akan mengambil gambar mulai sama sama nyelam tanpa menggunakan life jacket. Aku pegangan kuat sekali pada ujung batu. Kuat sekali. Takut tenggelam. Begitu masuk ke air, yeyyyy, AKU KETEMU NEMOOOO! Iya, si ikan lucu. Banyak banget. Akhirnyaaa....

Hasil foto sih engga begitu bagus. Hanya dapat gambar siger saja tanpa ada tulisannya. Sudahlah, yang terpenting aku memang sudah menginjakkan kaki di sini. Sudah foto, sudah ketemu Nemo, dan tada... Gambar yang tertempel di kamar siap untuk diceklist!


Setelahnya, aku menggunakan kembali semua peralatanku dan berenang ke berbagai arah untuk menikmati pemandangan di sana. Aku sengaja bawa roti tawar yang kugenggam dalam kepalan tanganku. Aku engga tau sih, tindakan ini salah atau tidak (Kalau salah, tolong dimaafkan karena aku benar-benar engga tau) tapi melihat ikan-ikan itu berebutan makanin roti-roti yang aku bagi-bagi sambil berenang rasanya bahagiaaaaaa banget.

Aku juga ngeliat ikan yang berukuran sedang mirip Zebra. Bedanya, warna tubuhnya biru list silver gitu. Engga tau itu ikan apaan. Tapi bagus banget. Aku suka ngeliatnya. Terus, aku juga ketemu sama bintang laut, bedanya, bintang laut yang aku lihat warna biru dan ukurannya cukup besar.

Pokoknya, kamu engga akan pernah nyesal pergi ke sana. GUE JAMIN! Apa yang kamu keluarin untuk kesana pasti akan terbayar setelah nyatu dengan alamnya. Yang pasti, aku sangat menikmati keindahan ini. Aku rasa, kalau kamu juga pecinta alam, kita akan merasakan hal yang sama.

Mendekati pukul 16.00 WIB, satu per satu mulai kembali menaiki perahu. Baik untuk istirahat dan minum. Nah, kalau tiba-tiba ada warga setempat yang naik perahu mendekati perahumu, itu mau minta “Uang Spot” namanya. Hanya Rp 20.000 kok per kapal. Dan harus dibayar ya! Bagaimana pun, kamu engga akan bisa nikmatin pemandangan di sana jika mereka tidak menyiapkannya kan?

Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, sesuai perjanjian dengan Mas Nelayan, kami kembali ke Ketapang Port Pesawaran berasama lelah yang membahagiakan. Eits, kalau sudah masuk ke lautnya Lampung, jangan bertindak berlebihan ya kalau anggota tubuhmu ada yang terluka. Itu sudah lumrah terjadi. Bahkan, sepertinya kalau engga luka sampai berdarah, belum afdol dari laut. Yang penting lukanya bukan luka besar yang fatal atau luka dalam hati mungkin. Hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun