Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kala Pria Datang Meminta, Ayah Ikut Persetujuan Puterinya

6 April 2019   19:04 Diperbarui: 6 April 2019   20:38 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon besan pria menyerahkan bingkisan. Foto | Dokpri

Saat keluarga wanita siap, pihak anggota keluarga pria diberi informasi kesiapan untuk menerima rombongan lamaran.

Bingkisan dari calon besan. Foto | Dokpri
Bingkisan dari calon besan. Foto | Dokpri

Sambutan dari orang tua pria. Foto | Dokpri
Sambutan dari orang tua pria. Foto | Dokpri

Giliran tuan rumah calon pengantin pria sibuk. Pengecekan dilakukan kembali. Jumlah mobil rombongan berapa, bingkisan diletakan di mobil mana, sang calon pengantin pria di mobil siapa, hingga urusan ustaz pun mendapat perhatian karena saat lamaran nanti dialah sebagai juru bicara, penyambung lidah anggota keluarga.

Rombongan bergerak. Agar tak terperangkap macet, maka jarak antarmobil harus berdekatan sehingga dapat dipastikan tak satu pun mobil tertinggal rombongan. Kalau ada pengawalan polisi sih enak, tapi jika tidak, maka harus pandai mensiasati kemacetan.

Beruntung, di kediaman calon pengantin wanita sudah siap betul. Ruang parkir sudah diatur. Rombongan dapat tertib masuk ke kediamannya dan mendapat sambutan hangat. Rupanya, tuan rumah sudah menyiapkan MC dan juru bicara untuk menyambut calon pengantin pria.

Hehehe.... petatah petitih, salam hangat dan kalimat puja puji dan nasihat berhamburan. Tidak saja diarahkan kepada calon pengantin, kepada pengantin lama pun jadi sasaran bahwa persoalan silaturahim dalam anggota keluarga demikian penting.

"Pesan ini bukan lantaran karena sekarang tengah menghadapi Pilpres, tapi sayogiyanya memang pesan itu harus diamalkan," kata seorang ustaz.

Selesai penyerahan bingkisan, disusul acara penyematan cincin. Jari manis calon pengantin wanita kemudian diberi cincin oleh calon ibu mertua. Demikian sebaliknya, jari manis pria dikenakan cincin oleh calon ibu mertua. Hehehe, moga-moga keindahan ini terus berlanjut.

Berbagai literatur yang penulis baca, jika posisi pria dan wanita sudah saling tukar cincin seperti proses yang penulis gambarkan, maka status wanita yang dipinang menjadi terikat. Ia tidak boleh menerima lamaran dari orang lain kecuali lamaran pertama telah dibatalkan.

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah meminang wanita yang telah dipinang saudaranya, dan janganlah menawar barang yang telah ditawar saudaranya " ( HR Muslim).

Sumber bacaan satu dan dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun