Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yang Unik dari Peringatan Maulid Nabi SAW di Betawi

21 November 2018   03:40 Diperbarui: 21 November 2018   15:30 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ciri khas makanan yang disiapkan untuk maulid Nabi Muhammad SAW. Foto | Antara

Nasi putih satu nampan berisi semur daging, buncis, kacang, kentang yang diberi cabai dan srondeng. Biasanya satu nampan dihidangkan untuk empat orang. Menu ini lebih dikenal dengan nama nasi berkat dengan alat pembungkusnya berupa daun jati. Konon, istilah berkat artinya yang ngembrek atau diangkat.

Dulu, peringatan Maulid Nabi SAW di Jakarta terasa meriah. Ketika kiai datang, para pemuda Betawi dengan dipimpin tokoh masyarakat menyambutnya dengan alunan musik rebana, lalu diantarkan masuk ke rumah singgah yang telah disiapkan. 

Setelah sang kiai cukup istirahatnya, musik rebana kembali dipukul bersaut-sautan sebagai pertanda bahwa kiai itu telah siap menuju ke masjid, tempat dilangsungkannya peringatan Maulid Nabi SAW.

Makan bersama saat Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid masih dijumpai di beberapa daerah Indonesia. Di sebagian etnis Melayu, seperti Pontianak hingga Batam masih bertahan. Juga di Pulau Jawa dan Sulawesi, Sumatera mulai dari Lampung hingga Aceh. Suatu kebiasaan yang baik dan patut dilestarikan.

Catatan: Sumber bacaan satu dan dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun