Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gimana Sih Politik yang Islami Itu?

12 Oktober 2018   10:37 Diperbarui: 12 Oktober 2018   13:05 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Sahal Mahfurdh.Foto | NU.or.id

Ini bukan ikut-ikutan bicara politik karena isu politik tengah menarik perhatian publik. Sekarang ini, siapa pun dia, mulai rakyat miskin dan kaya, punya darah biru atau ningrat, santri dan ulama hingga para pemangku adat, tengah mencurahkan perhatiannya kepada Pilpres dan pemilihan anggota legislatif.

Nah, di tengah ramainya pemberitaan politik itu, penulis ingin tahu bagaimana sesungguhnya politik yang Islami dijalankan oleh seorang politisi (Islam).  Berbagai literatur dibaca dan terasa asyik pula ketika membacanya.

Memang, manusia adalah mahluk politik. Hidupnya tidak pernah lepas dari persoalan politik.

Pada tahun politik, yang biasanya orang awam mengaitkan dengan pemilihan presiden dan anggota legislatif digelar, perhatian tersedot pada pernyataan politik di media massa dan media sosial. Lebih menarik lagi, kala hadir di media massa pernyataan bernada nyinyir, provokasi dan menyerang antarkubu pendukung.

Para akademisi meyakini bahwa politik tak bisa dipisahkan dari pengetahuan ketatanegaraan, segala urusan berkaitan dengan pemerintah atau terhadap negara lain dan juga cara bertindak mengenai suatu kebijakan atau masalah lainnya.

Dulu, ketika penulis kuliah di "universitas hutan", eh maksudnya Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc., pengajar yang setia melayani mahasiswanya, dalam suatu obrolan di ruang kerjanya dengan penulis, mengungkap bahwa esensi politik mengatur, memimpin dengan upaya membawa kepada kemaslahatan.

Politik, yang dalam bahasa Latin ditulis politicus dan Bahasa Yunani (Greek) politicos, mengandung arti berhubungan dengan warga (masyarakat). Dalam Bahasa Arab,  politik disebut siyasah -- yang berasal dari sasa, mengandung makna mengatur, mengurus dan memerintah. Kata ini sama dengan to govern,to lead.

Siyasah sering disamakan maknanya dengan policy of government. Jadi, ujung-ujungnya, ya sama saja. Dan, pada artikel ini, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan sekelumit etika politik dalam perspekfit Alquran.

Dalam Islam, dalam berpolitik itu harus berpegang kepada amanah. Kata ini seakar dengan kata iman, yang terambil dari kata amn yang berarti keamanan dan ketenteraman, sebagai lawan dari kata khawatir atau takut. Tegasnya, makna aman dapat dibaca sebagai tidak mengkhawatirkan  dan tenteram.

Sesuatu yang merupakan milik orang lain dan berada di tangan anda dinamai amanah, karena berada di tangan seseorang tidak mengkhawatirkan pemiliknya. Tentram karena ada yang memeliharanya dan bila diminta pemiliknya dengan suka rela diserahkannya. Seseorang yang selalu menentramkan hati karena dapat dipercayai dinamai amin.

Dalam kehidupan politik, ada poin penting yang harus dikedepankan. Yaitu aspek musyawarah. Musyawarah dapat diidentikan dengan kata demokrasi di era modern. Yusuf al-Qaradawi menyebut demokrasi dan musyawarah memiliki titik kesamaan. Di antaranya demokrasi memberi bentuk beberapa sistem yang praktis seperti pemilu untuk meminta pendapat rakyat, kebebasan berpendapat dan lain-lain. Hal ini juga bagian dari ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun