Mohon tunggu...
Edy Primsa Brahmana
Edy Primsa Brahmana Mohon Tunggu... Bankir -

Seorang Bankir

Selanjutnya

Tutup

Money

Pancing Dilempar Bauksit yang Dapat

23 Juni 2015   15:56 Diperbarui: 13 Juli 2015   05:07 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber tabel dan grafik: www.metal.com (shanghai metal market)

 

Dengan asumsi bahwa  1 USD = 6,2 RMB dan harga bauksit adalah USD 53, harga alumina adalah 2.410 RMB serta harga aluminium ingot adalah 12.560 RMG, maka diperoleh harga alumina dalam USD adalah USD 390/mt atau 7 kali lebih besar dari nilai jual bauksit Indonesia dan harga aluminium ingot dalam USD adalah USD 2.026/mt atau 38 kali lebih besar dari nilai jual bauksit Indonesia.

Hal ini berarti, sesuai harga pada tanggal 18 Juni 2015, apabila bauksit Indonesia dimurnikan menjadi Alumnia di dalam negeri, maka hasil penjualan ke negara China, bisa meningkat 7 kali lipat dan meningkat secara signifikan menjadi 38 kali lipat bila dimurnikan hingga menjadi ingot aluminium. 

selanjutnya, 

 

  • Meningkatkan nilai investasi baik yang berasal dari dalam atau pun luar negeri. Investasi yang diharapkan nantinya bukan hanya untuk kepentingan smelter itu sendiri. Sebagai contoh adalah smelter Inalum di Sumatera Utara. Investasi terhadap pembangkit listrik memungkinkan listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk masyarakat Sumatera Utara.
  • Membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja yang dimaksud adalah bukan lapangan kerja sebagai buruh kasar, namun lebih kepada tenaga kerja terampil. Para insinyur terampil akan bekerja di bahagian hilir dari proses pemurnian bauksit.


 

Penutup

Tujuan utama pemerintah dalam membangun smelter sebagai upaya meningkatkan produksi hilir dari penambangan bauksit, sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara adalah untuk menyelamatkan kekayaan negara dari tindakan semena-mena yang tidak bertanggung jawab berupa eksploitasi secara berlebihan seperti yang telah terjadi pada Triwulan III tahun 2014.

Kita harus sadar bahwa eksploitasi yang berlebihan akan merusak alam Indonesia yang memang dititipkan oleh anak cucu kita kepada kita. Mereka berhak untuk  menikmatinya di masa yang akan datang sama seperti kita.

Hal ini jauh lebih besar dari sekedar hitungan angka-angka di atas kertas. Hal ini sungguh tak ternilai harganya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun