Mohon tunggu...
Edwin P. Hartanu
Edwin P. Hartanu Mohon Tunggu... Lainnya - Stroke Survivor / Aneurysm Survivor

Tuhan ingin supaya kita bisa menjadi alat-Nya untuk menyaksikan perbuatan-Nya yang ajaib 📖 Yohanes 9:1-3

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Putus Asa Setelah Mengalami Stroke ke-2 Saat Usia 23 Tahun

14 Oktober 2020   15:48 Diperbarui: 15 November 2020   07:11 2214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ke-5 selama di rawat di ruang ICU, saya baru bisa dipindahkan ke ruang rawat inap. Di situ saya baru sadar setelah "tidur" selama 7 hari sejak hari pertama mengalami stroke di Palembang.

Papa menanyakan tentang mata kuliah yang sedang saya ambil, karena mau dilakukan proses batal mata kuliah supaya tidak mempengaruhi IPK saya, soalnya saya tidak mengikuti UAS karena stroke. Namun saya tidak tahu kalau aktivitas saya pada waktu itu sedang menjalani kuliah. Apalagi mata kuliah yang sedang saya ambil.

Papa kemudian menanyakannya dengan menghubungi teman saya, Herbert, lewat HP saya. Setelah teman saya mengatakan kalau saya hanya tinggal mengambil satu mata kuliah, Sistem Pengendalian Manajemen, baru ingatan saya tentang aktivitas perkuliahan kembali ingat satu per satu.

Walaupun lupa dengan aktivitas saya, tetapi pada waktu itu saya tahu dengan teman-teman kuliah yang datang membesuk. Saya hanya tidak tahu kalau mereka adalah teman-teman kuliah saya.

Saya tidak bisa mengingat nomor HP saya, bahkan PIN HP saya juga. Saya berusaha untuk mengingat, tetapi kepala saya terasa sakit ketika saya berusaha mengingatnya. Kira-kira satu minggu kemudian, ingatan tentang nomor dan PIN HP pun pulih.

Saya juga tidak ingat dengan PIN ATM saya. Dan kepala kembali terasa sakit jika berusaha mengingat. Sekitar satu bulan saya baru bisa ingat, tanpa saya paksa untuk mengingatnya.

Jika saya sedang berbicara, tiba-tiba saya suka lupa selanjutnya apa yang ingin saya bicarakan.

Papa ke kos saya, mengambil barang-barang saya yang ada di kos. Sekaligus memberitahu ke teman-teman kalau saya sedang di opname.

Mereka tentu saja kaget dan tidak percaya kalau saya mengalami stroke yang kedua. Teman-teman kos pun datang membesuk, juga teman yang kuliah di Universitas Bina Nusantara (Binus), selain teman-teman kuliah di Untar tentunya yang membesuk sejak saya di rawat di ruang ICU.

Ingatan saya berangsur pulih selama di ruang rawat inap. Mama & Papa yang waktu saya di ruang ICU merasa sedih, matanya berkaca-kaca, setelah saya di ruang rawat inap mulai bisa tertawa.

Begitu juga dengan keluarga saya yang lain. Nenek saya yang pada saat itu berada di Palembang, tidak ikut ke Jakarta, sering menanyakan kondisi saya, bahkan ingin datang membesuk waktu saya di opname, namun tidak diizinkan karena kondisi saya waktu di ruang ICU seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun