Mohon tunggu...
Edward David
Edward David Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Moneter 1997 vs Pandemi Covid-19 2020! Sejarah dan Dampak bagi Perekonomian Negara.

3 April 2023   11:02 Diperbarui: 3 April 2023   12:10 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi adalah sebuah wabah penyakit yang muncul secara serempak di berbagai tempat dan wilayah di dunia. WHO menyebutkan bahwa pandemi merupakan suatu istilah yang digunakan saat peningkatan penularan penyakit dan persebaran virus yang terjadi tiba-tiba dan menyebar di berbagai negara serta bisa mempengaruhi banyak orang di berbagai negara.

WHO juga secara resmi menjadikan virus corona atau covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Sebab virus ini sudah menyebar luas di seluruh dunia. Walaupun terdengar menakutkan, namun sebenarnya pandemi hanyalah istilah untuk penyakit yang penyebarannya luas, bukan untuk penyakit yang ganas dan mematikan.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pasien positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai 6.747.363 orang per 2022. Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya.

Pandemi covid-19 2020 tidak hanya menganggu bidang kesehatan, namun juga berdampak pada tatanan dan bidang ekonomi semua negara di dunia. Melansir dari Jurnal Benefita 5(2), dampak pandemi terhadap ekonomi bisa menyebabkan terjadinya rendahnya investor terhadap pasar yang akhirnya membuat dan menagkibatkan pasar ke arah negatif. sama seperti halnya krisis moneter, pandemi covid-19 juga berdapak pada segi ekonomi dan kehidupan manusia. 

Dalam Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK  juga disebutkan bahwasannya sebuah pandemi membuat pertumbuhan ekonomi di negara akan melambat. Hal tersebut dipicu dengan adanya kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayahyang diterapkan oleh pemerintah. Sehingga aktivitas ekonomi menjadi terhambat dan melambat. Pandemi yang terjadi sejak Maret 2020, telah membuat perekonomian pada tahun tersebut anjlok di berbabgai negara. Ini terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat -2,07% pada 2020. Pada tahun sebelumnya PDB masih tumbuh hingga 5,02%.

Penurunan pertumbuhan ekonomi yang terjadi tersebut juga bisa diikuti dengan dampak ekonomi lainnya seperti peningkatan pada angka pengangguran. Hal ini dikarenakan saat terjadinya pandemi banyak perusahaan yang terganggu dan memutuskan untuk PHK karyamannya. Sehingga banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan. Dari data yang dipublikasikan dalam databoks, per Agustus 2020 jumlah pengangguran di Indonesia bertambah dari 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang. Pengangguran ini bertambah seiring dengan jumlah angkatan kerja yang juga bertambah.

Jika kita telaah dan analisa secara singkat kedua kejadian besar yang terjadi pada dua dekade terakhir. Kedua hal ini merupakan suatu hal yang berbeda jika dilihat dari kejadiannya. Krisis moneter 1997 sebenernya adalah hal yang terduga jika pada sata itu Indonesi amampu lebih cepat dan amanah tepat dalam kebijakannnya mungkin saja tidak akan terjadi krisi stersebut. Sedangkan, Pandemi covid-19 2020 adalah hal yang tidak terduga sama sekali akan terjadi dan perlu persiapa yang secara tiba-tiba dalam menghadapi itu semua. 

Lalu dampaknya pada ekonomi pun kurang lebihnya sama dan sanagat berdampak signifikan. Oleh karena itu, bebrbagai cara telah diupayakan oleh pemerintah dalam mewujudkan kebangkitan dalam ekonomi did negara tersebut. pada akhirnya Indonesia mampuy bangkit dari keterpurukan dua kejadian luarbiasa tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun