Dalam menjalani kehidupan, kadang muncul sesuatu yang membuat kita terjebak dalam dilema, bahkan tidak sedikit orang yang akhirnya ganguan psikis karena tidak mampu menghadapi dilema hidupnya.
Mengapa dilema hadir? petanyaan yang juga kadang sulit dijelaskan mengapa dilema hadir, tapi yang penting bukan menyesali mengapa dilemma mengampiri kita, yang perlu dilakukan adalah bagaimana memanej ketika dilemma datang dan kita mampu mencarikan solusinya. Â
Pada dasarnya semua orang pernah mengalami dilemma, karena terkadang ada pilihan yang harus kita ambil, seiring waktu dilemma dapat saja menghampiri setiap orang, entah suami, istri, anak, orangtua bahkan pejabat Negara.
Artinya dilemma tidak mengenal batas usia maupun strata sosial, seorang suami bisa saja menghadapi dilemma saat musim pandemi ini harus dirumah, saat yang sama keluarganya membutuhkan biaya hidup, seorang istri juga mungkin mengalami dilemma saat kebutuhan hidup terus meningkat sementara suaminya terimbah corona, seorang anakpun sangat mungkin mengdapai dilemma ketika kebijakan sekolah dirumah membuatnya bosan, pun demikian dengan para pejabat Negara, ketika akan mengambil kebijakan sangat mungkin mengalami dilemma, antara kepentingan politik, ekonomi dan kemanan Negara. Â Â
Sebenarnya dilema yang menimpa kamu, saya dan kita adalah suatu kewajaran, jangan sampai dilemamu, dilemaku dan dilemakita, mengurung kita dalam lingkaran "kebingungan" yang menyiksa jiwa.
Semua Manusia memiliki obsesi dan harapan, dan itu bagian dari karakternya, tidak sedikit orang yang berkembang dengan obsesi yang negative. Kadang manusia terjebak pada pilihan yang sulit terbih jika menyangkut obsesi dalam hidudnya, maka Rasullullah SAW mengingatkan kepada kita semua bahwa manusia tidak pernah puas dengan apa yang diterimanya, dalam  bersabdanya, "Jika manusia memiliki dua lembah penuh dengan harta, pasti dia akan mencari lembah harta ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut anak adam, selain tanah" HR. Al-Bukhari no. 6436 dan Muslim No. 2462.
Sejatinya kita manusia mudah mengalami dilema dan menjadi galau, karena tidak sa ada seorangpun manusia yang mengatahui masa depannya. Maka, jadilah orang yang cerdas mengelola jiwa agar tidak terjebak dalam dilemma hidup.
Wallahu 'alam