Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cita Rasa Guru

26 November 2021   10:06 Diperbarui: 30 Desember 2021   15:03 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ucapan selamat hari guru Nasional (sumber: manado.tribunnews.com)

Tak akan ada habisnya bila bicara nasib guru honorer. Bukan hanya lilitan ekonomi namun juga tekanan pekerjaan akibat jam ngajar yang banyak. Tekanan semakin tinggi kala pandemi covid-19 melanda. Pembayaran gaji guru honorer yang mengalami penundaan berbulan-bulan menambah beban ekonomi keluarga para guru honorer.

Akibat tuntutan ekonomi banyak sebagian guru mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan. Gali lubang tutup lubang, hanya untuk bertahan hidup. Akibatnya, kita banyak mendengarkan kasus guru terlilit utang yang cukup serius sehingga melibatkan pihak lain dalam menyelesaikan utang-piutang tersebut.

Berikut ini deretan berita yang menghebohkan masyarakat akibat guru terlilit utang:

1. Seorang guru honorer terlilit utang pinjaman online (pinjol) sebesar 206 juta (tribunnews.com,  04/06 2021)

Seorang guru honorer SD berinisial AM yang terlilit pinjaman online. AM berasal dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. AM diketahui utang dari pinjaman online sebesar Rp 3,7 juta. Namun uang yang harus ia kembalikan menjadi Rp 206 juta karena adanya bunga yang tinggi. Hal ini dilakukan lantaran gaji guru honorer yang sangat minim.

AM, guru honorer yang terlilit pinjaman online hingga Rp206 juta. (Sumber: tribunnews.com)
AM, guru honorer yang terlilit pinjaman online hingga Rp206 juta. (Sumber: tribunnews.com)

2. Guru TK di Malang terlilit utang pinjol hingga Rp 40 juta dan berujung pemecatan (kontan.co.id, 20/05/2021)

Guru TK berinisial S berusia 40 tahun Terjerat utang pinjaman online (pinjol) hingga Rp 40 juta. Ia mengaku membayar utang dengan cara berutang lagi di pinjol alias gali lubang tutup lubang. Akibatnya, utang guru yang tinggal di Malang, Jawa Timur, semakin menggunung. Karena tidak cepat melunasi hutang tersebut, S mengalami intimidasi dari para penagih utang. Alasan selalu sama yaitu gaji guru yang tidak mencukupi untuk membiayai perekonomian keluarga.

Dua peristiwa ini seperti fenomena gunung es yang tampak pada permukaan saja. Masih banyak guru yang terlilit utang baik utang konvensional maupun utang melalui pinjaman online. Alasan selalu sama, yaitu gaji guru yang minim sehingga tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Cita rasa Guru

Guru yang baik pasti selalu diingat oleh siswanya. Ini tidak berarti penulis sedang mengkotak-kotakkan antara guru baik dan guru tidak baik. Sekedar hanya untuk merefleksikan kembali peran guru dari kacamata para siswa. Walaupun semua sepakat bahwa apa pun yang dilakukan guru tentu untuk kebaikan para siswa.

Cita rasa Guru tergantung selera siswa. Cara mengajar, bertutur kata dan perilaku guru secara keseluruhan sangat menentukan cita rasa tersebut. Kesan bahwa ada guru yang kejam, guru yang humoris, guru yang pintar adalah sebuah keniscayaan. Sebab, setiap siswa ataupun bekas siswa memiliki perspektif sendiri tentang pribadi masing-masing guru.

Namun perlu dicatat bahwa cita rasa Guru yang dinilai oleh siswa tidak selalu ekuivalen dengan kualitas yang sesungguhnya. Siswa mungkin saja senang dengan guru yang setiap kali mengajar hanya bercanda. Pembelajaran jadi tidak fokus, karena guru sibuk mencari topik-topik diluar pembelajaran untuk menyenangkan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun