Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Orang Bisa Ultra Kaya Meski Harga Minyak Bumi Dunia Kian Merosot?

24 Januari 2016   02:06 Diperbarui: 24 Januari 2016   05:53 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegilaan Pelaku Ekonomi

Ekonomi Klasik menganut prinsip pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun, tujuannya adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan padat karya (penggunaan tenaga kerja penuh) menciptakan keseimbangan alami perekonomian. Teori Supply and Demand yang saya sebutkan di atas termasuk paham ekonomi ini yakni dikenal dengan Hukum Say atau Hukum Pasar: Penawaran Agregat Menciptakan Permintaan Sendiri atau setiap barang yang diproduksi selalu ada yang mebutuhkan atau produksi melimpah akan cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Simpelnya adalah orang yang mampu berproduksi barang yang dibeli orang lain secara massal atau banyak akan memiliki uang yang cukup untuk bayar tagihan pengeluaran, belanja bahkan hebatnya dengan menabung dan investasi selama suku bunga fleksibel dapat berujung secara otomatis pada kaya raya, tanpa campur tangan pemerintah/negara.

Ekonomi Keynes menganut prinsip bahwa campur tangan berbagai pihak baik negara maupun sektor swasta sangat diperlukan, tujuannya adalah memperbaiki permasalahan aplikasi ekonomi klasik yakni menumpuknya stok barang tak terbeli akibat dari menumpuknya uang masyarakat dalam tabungan sehingga peredaran uang yang tetap dan over-stock menciptakan kemerosotan ekonomi serta penurunan tingkat upah kerja yang sering berujung pada pengangguran karena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Uang untuk membeli barang mempunyai peranan penting dalam Hukum Pasar sehingga ekonomi Keynes menetapkan Hukum Permintaan Uang (Demand For Money) atau pentingnya likuiditas uang ( Uang memiliki harganya sendiri dan memiliki faktor bunga)

atau peningkatan peredaran uang dari waktu ke waktu (kebijakan pemerintah, mencetak uang lebih banyak dan mendorong pertumbuhan tabungan masyarakat dan mengalihkan sebagian tabungan masyarakat kepada investasi obligasi dan saham). Simpelnya adalah orang yang dulunya mampu memproduksi barang banyak tidak otomatis jadi kaya raya namun orang yang punya uang banyak dan memiliki obligasi dan saham bagus dan banyak  walaupun tidak banyak produksi barang bisa jadi mudah untuk kaya raya.  Dengan penerapan Ekonomi Keyness maka secara nyata Ekonomi Klasik tinggal sejarah atau usang.

Ekonomi Modern Abad 21  sungguh saya sayangkan belum bisa dirumuskan hingga kini. Persoalan ekonomi yang dijawab Ekomomi Keynes khususnya kekuatan peredaran uang dan nilai saham menghasilkan persoalan baru yakni gelembung ekonomi dimana memperdagangkan produk atau aset (obligasi & saham) dengan harga lebih tinggi harga fundamentalnya (harga uang bukan lagi dihitung atau diprdagangkan sebagai hasil produksi barang atau jasa dan bunga namun sudah ditambahkan unsur turunan bunga berbunga dan keuntungan imajiner serta lain-lain yang cenderung bersifat akal-akalan (pengetahuan uang sebagai ide ) manusia serakah yang menguasai prekonomian global). Luar biasa bukan, suatu ide ekonomi mampu mencetak uang berjuta kali lipat ganda.  Gelembung ekonomi adalah buah dari keserakahan akan uang.  Seperti ungkapan kitab suci yakni kecintaan akan uang adalah akar dari kejahatan. Jadi gelembung ekonomi adalah hasil kejahatan manusia???

 


Ambruknya nilai harga mata uang, nilai harga aset saham, tingginya angka pengangguran serta krisis keuangan global hingga saat ini belum pulih sepenuhnya. Lebih gilanya lagi adalah prediksi harga berdasarkan  permintaan  dan penawaran entah itu menganut Ekonomi Keynes sudah tidak berguna lagi atau usang.  Sangat gilanya lagi adalah akibat gelembung ekonomi maka memang kejahatan meningkat menjadi skala global. Bukan kejahatan biasa lagi tapi kejahatan lintas negara yang dikenal dengan kejahatan terorisme.

Loh kok jadi balik lagi ngomongin terorisme...??? Mana Teori Ekonomi Abad 21- nya yah??? ... Kok si “Gaya” belum diutarakan???. Hehehe.... belum ada diluncurkan bahkan peraih nobel ekonomi pun belum mampu memecahkan persoalan ekonomi runyam ini. Topik “Gaya” saya utarakan setelah topik Minyak Bumi ya...

Oke, kembali ke topik Ekonomi . Jadi apa akibatnya bila masih menggunakan teori Ekonomi yang usang terus-menerus kemudian berharap hasil yang berbeda?

Jawabannya adalah seperti ungkapan ilmuwan Jerman Albert Einstein.... Kegilaan adalah melakukan sesuatu yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda..

[caption caption="Melakukan Hal Yang Sama Berulang Kali, Berharap Hasilnya Beda (sumber: clip art internet)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun