Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Indonesia sebagai Garda Istimewa Misi Perdamaian Dunia

29 Oktober 2020   18:53 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:58 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Buku puisi : Seperti Belanda . Dari Konflik Aceh ke MOU Helsinki  doc. Edrida Pulungan 

Indonesia percaya bahwa keberadaan perempuan sebagai personel penjaga perdamaian akan memberikan andil besar terhadap keberhasilan suatu misi, dikarenakan peran perempuan dalam konstruksi sosial di masyarakat serta aspek psiko-sosial yang membuat perempuan mempunyai 'keistimewaan' dalam misi-misi kemanusiaan. 

Karena Peacemaker Perempuan dinilai lebih peka terhadap situasi lingkungan dan budaya setempat sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap keberadaan penjaga perdamaian perempuan; Keberadaan penjaga perdamaian perempuan memberikan rasa aman dan nyaman terutama bagi anak-anak dan perempuan yang seringkali menjadi korban kekerasan seksual dalam suatu konflik.

Menurut data PBB Mei 2018, ada 80 peacekeeper perempuan asal Indonesia dari total 2.694 personil TNI dan Polri yang mengabdi sebagai peacekeeper. Masa tugas mereka setahun lamanya.  Mereka tersebar tidak hanya di Misi-misi Pemeliharaan Perdamaian PBB (UN Peacekeeping Operations) yang relatif tenang seperti Lebanon dan Haiti. Tetapi juga diterjunkan di berbagai misi PBB di daerah yang masih rentan konflik, seperti di Sudan dan Sudan Selatan.

Perempuan peacekeeper rjuga berpatroli siang dan malam dengan senjata lengkap di atas panser kebanggaan Indonesia "Anoa" untuk mengamankan daerah "Blue Line" pada perbatasan Lebanon-Israel. 

Peacekeeper perempuan Indonesia punya nyali dalam bertugas kegiatan yang disebut Civil-Military Coordination dengan sentuhan kemasyarakatan memberikan penyuluhan pendidikan,  pertunjukan seni budaya, musik, dan tarian. Yang diselenggarakan secara mandiri atau kerja sama dengan kontingen negara lain.

Letnan Kolonel Ratih Pusporini, menjadi salah satu perempuan peacekeeeper inspiratif pertama Indonesia yang diterjunkan sebagai penjaga perdamaian di daerah konflik pada tahun 2008. 

Letkol Ratih Pusparini sebagai peacekeeper perempuan TNI ex Misi PBB di tiga negara yakni Suriah, Republik Demokratik Kongo, Lebanon. Beliau merupakan satu-satunya peacekeeper perempuan TNI yang pernah diterjunkan ke misi PBB UNSMIS di Suriah pada April-Agustus 2012. keberhasilannya bersama tim menembus barikade di wilayah Homs, Suriah dan bisa berinteraksi dengan kelompok oposisi atau pemberontak. 

Perannya sebagai Militer Observer dalam kontingen Garuda yang bertugas di Kongo mengkonfirmasi peran perempuan dalam sebuah misi perdamaian dengan melakukam Pendekatan terhadap perempuan dan anak-anak di daerah konflik melalui community engagement dalam bentuk Civil-Military Cooperation (CIMIC) yang biasanya berupa bantuan kemanusiaan (mengajar, memberikan fasilitas pengobatan) maupun memfasilitasi gencatan senjata dan proses perdamaian. 

Tujuannya tidak lain untuk mengakrabkan PBB dengan warga lokal sekaligus dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya Indonesia. Inilah mengapa semua peacekeeper perempuan kita dibekali dengan keterampilan tarian dan musik tradisional. 

Handal di lapangan, piawai menari, peacekeeper perempuan kita juga mumpuni dalam kerja administrasi di markas misi sebagai Military Staff dan berinteraksi dengan personil militer negara lain.

Peacekeeper perempuan Indonesia dikenal luwes dan murah senyum dan mampu merebut hati, pikiran, dan kepercayaan warga lokal, khususnya ibu-ibu, remaja wanita, dan anak-anak di daerah konflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun