Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menjaga Keselamatan Presiden Kenapa Disalahkan?

19 Agustus 2017   09:21 Diperbarui: 19 Agustus 2017   10:56 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: rotorblur.co.uk

Dalam pembahasan muncul gagasan dan ide untuk menghadirkan helikopter Helikopter AW 101. Heli rancangan AgustaWestland gabungan pabrikan dari dua negara yakni Italia dan Inggris. Ia dikenal sebagai heli paling aman berstandar internasional sehingga banyak digunakan dalam operasi evakuasi medis udara dan SAR.

Helikopter AW 101 didesain dengan teknologi yang lebih canggih dari Super Puma. Selain keselamatan, Helikopter ini punya kelebihan dari sisi kenyamanan. Untuk kenyamanan sang presiden, tersedia kabin terluas di kelas heli medium, yakni kompartemen dengan tinggi 1,83 meter dan lebar 2,49 meter. Penumpang tak perlu merunduk saat akan keluar-masuk.

Kelengkapan lain di ruang kabin mencakup sistem secure communication, peralatan medis, kursi staf/pengawal, dan perlindungan balistik. Kabin AW101 VVIP pun dipastikan punya fitur low noise dan efek getaran yang rendah.

Sebagai angkutan udara berstandar VVIP untuk seorang kepala negara, pabrikan AgustaWestland merancang heli memiliki standar keselamatan dan keamanan sangat modern. Heli ini dilapisi proteksi anti peluru. Kabarnya poin anti pelurunya khusus, karena menjadi elemen prioritas untuk heli kepresidenan RI ini.

Kemudian proteksi terhadap benturan bila terjadi crash. Heli ini dilengkapi perahu karet sehingga dapat mengapung di perairan jika landing mendadak. Juga dipasang sarana bantalan udara yang mengembang seperti air bag (kantong udara) saat terjadi benturan. Bahkan konon, AW101 TNI AU juga dipasangi perangkat anti jamming, anti rudal, dan lainnya.

Meski sama-sama helikopter kelas medium, tapi AW101 punya spesifikasi yang lebih besar dari keluarga Super Puma. Yang paling kentara bisa dilihat AW101 mempunyai tiga mesin, jumlah bilah baling-baling ada 5, dan tersedianya ramp door di bagian belakang.

Heli ini menggunakan tiga mesin tipe General Electric CT7-8E turboshaft dengan teknologi Full Authority Digital Engine Control (FADEC). Teknologi FADEC memungkinkan heli untuk terbang dengan satu mesin dengan tetap mempertahankan high performance. Sehingga jika ada sesuatu trouble di engine, keselamatan Presiden akan tetap terjaga karena Heli tetap akan bisa terbang hingga landing di tempat darurat.

Secara umum, AW101 dapat terbang selama 6,5 jam. Bahkan dimungkinkan untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refuelling). Dengan kapasitas bahan bakar 4.094 liter, AW101 VVIP sanggup terbang sejauh 1.360 km dan kecepata jelajah 278 km per jam.

Bagaimana dengan sistem avioniknya? Untuk sistem avionic mengacu pada AW101 versi Combat SAR, kedua pilot dilengkapi fasilitas Night Vision Goggle (NVG) yang kompatibel dengan glass cockpit, fully integrated communications, dan mission management systems yang memberi gambaran situasional nyata kepada pilot tentang situasi yang dihadapi.

Secara khusus AgustaWestland menawarkan defensive aids suite untuk AW101 VVIP, komponen yang disertakan terdiri dari Radar Warning Receiver (RWR), Laser Warning System (LWS), Missile Approach Warning System (MAWS), Countermeasures Dispensing System (CMDS), dan Directed Infra-Red Countermeasures (DIRCM). Namanya juga helikopter untuk kepala pemerintahan dan kepala negara, rasanya untuk urusan keselamatan memang harus jadi prioritas.

Sampai saat ini, AW101 VVIP telah digunakan oleh pemerintah Arab Saudi, Nigeria, Turkmenistan, dan Algeria. AW101 pun sudah sempat ambil peran dalam film layar lebar, yakni James Bond "Skyfall," dalam film  helikopter digunakan sebagai wahana penyerbu kastil tempat persembuyian James Bond.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun