Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Arah Pendidikan 2024-2029

20 Februari 2024   12:16 Diperbarui: 21 Februari 2024   05:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis sungguh kaget dan sedih ketika di grup WA PPG seorang guru mengirimkan kondisi akses jalan menuju tempat sekolahnya yang sungguh jauh dari kata layak. Lantas, di era modernisasi ini kemanakah arah kebijakan pendidikan ? 

Perhitungan suara pilpres masih berlangsung , quick count sampai detik ini masih memenangkan calon presiden Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Namun,kita tetap harus bersabar menunggu real count dari KPU. 

Ketika penulis menonton perdebatan mengenai pendidikan. Bapak Prabowo lebih mengedepankan gizi anak Indonesia dengan program utamanya makan siang dan susu gratis untuk seluruh anak Indonesia yang bersekolah. Apakah urgen kebijakan makan siang gratis untuk pendidikan ? menurut penulis sungguh tidak tepat karena di era modernisasi sekarang ini anak-anak memiliki pilihan yang beragam mengenai kesukaannya ,jika kebijakan ini diterapkan maka ada sebagian anak yang tidak makan siang gratis karena tidak selera dengan makanan yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini justru membuang buang anggaran. Jadi program makan dan susu gratis menurut penulis hanya menguntungkan pihak tertentu saja sebagai penyedia makan tersebut. 

Penulis baru baru ini telah menyelesaikan sebagai tim disiplin kasus anak yang loncat dari tembok alasan bosan makanan yang tersedia dikantin. Ketika ditanya mengapa harus melalui lompat tembok sekolah ? peserta didik itu menjawab bahwa sudah tidak diizinkan lagi oleh penjaga piket untuk keluar sekolah karena terlalu banyak izin. 

Informasi berita terbaru yang beredar dari pihak Partai Gerindra mengatakan bahwa program makan siang dan susu gratis ini akan terwujud pada 2029. Jadi melihat hal ini sungguh program makan siang dan susu gratis belum urgent untuk pendidikan sekarang ini.

 Program Pak Prabowo yang selanjutnya mengenai pendidikan adalah menaikan gaji guru sebanyak 2 juta rupiah. Apakah menaikan gaji ini adalah hal yang urgen? Menurut penulis sangat dibutuhkan karena jika kesejahteraan guru kurang tercukupi, bagaimana ia bisa fokus dalam hal mengajar? Penulis tergelitik ketika melihat di tiktok banyak video yang menampilkan jika gaji guru 30 juta perbulan maka PMM,tugas tambahan,dan lainnya akan senang hati dilakukan. 

Tentu hal ini memicu pertanyaan lanjutan, Ketika kesejahteraan sudah baik apakah lantas mempengaruhi kualitas pendidikan ? Mengutip dari pernyataan Ibu Menteri Keuangan Republik Indonesia, Ibu Sri Mulyani pada tahun 2018  di Gedung Guru Indonesia beliau mengatakan bahwa "Sekarang sertifikasi tidak mencerminkan apa-apa. Hanya prosedural  untuk mendapatkan tunjangan. Bukan berarti ia profesional dan bertanggung jawab." 

Hal ini menjadi suatu tamparan keras bagi guru yang telah disejahterakan,apakah selama ini dalam mendidik dan mengajar sudah secara profesional, sepenuh hati, dan berkualitas ataukah belum ? Oleh karena itu hal ini perlu kita pikirkan secara bersama-sama akan pentingnya meningkatkan kesejahteraan disertai dengan peningkatan kualitas dalam hal mendidik dan mengajar. 

Beberapa cara pertanggung jawaban oleh guru agar ketika gaji ataupun tunjangan dinaikan oleh pemerintah dipergunakan dengan benar adalah 1. Senantiasa menjadi pembelajar sepanjang hayat dan adaptif. 2. Membeli buku sesuai dengan kompetensi. 3. Selalu mengikuti pelatihan yang sesuai dengan hasil refleksi  dalam proses pembelajaran.

Menurut penulis, akses dan sarana prasana pendidikan masih menjadi PR besar bagi pendidikan kita saat ini. Tidak jauh dari kota khususnya Kalimantan Selatan ternyata masih terdapat jalanan menuju sekolah yang masih jauh dari layak. Tentu saja bukan hanya jalan ,tetapi pemerataan listrik, internet pun juga harus diperhatikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun