Mohon tunggu...
Editha Alfay T
Editha Alfay T Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik, nonton series dan makeup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hangat

2 Desember 2022   23:28 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:41 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

HANGAT

Aku menyilangkan kedua tanganku di depan dada agar aku merasa lebih hangat. Hawa dingin benar-benar terasa di musim dingin tahun ini. Aku memerhatikan sekitar, salju menutupi seluruh permukaan benda.Aku berjalan semakin jauh dari rumah.

Di saat yang lain bergembira dan tertawa lepas di dalam rumah yang hangat dan nyaman, aku di luar sini sendiri melawan angin yang dingin. Bukannya aku benci berada di dalam rumah, tapi aku sedikit muak dengan perlakuan keluargaku terhadapku. Aku ingin menyendiri, aku tahu aku tak bisa menyendiri di dalam rumah, oleh karena itu aku nekat pergi ke luar.

Ini semua karena adikku. Tadi, ketika aku sedang berada di dalam rumah, aku berniat membuat teh hangat untuk ayah dan ibuku. Aku menuang teh itu ke dalam dua gelas favorit yang serupa milik ayah dan ibuku. Gelas itu mahal dan sangat antik. 

Ketika aku sedang membawa kedua gelas menuju ke ayah dan ibu, tiba-tiba adikku menendang kakiku. Tentu saja, gelas-gelas itu langsung terlepas dari tanganku dan akhirnya menghantam lantai yang keras. Kedua gelas itu pun hancur berkeping-keping.

Kedua orangtuaku menyemburku dengan omelan, tanpa memedulikan alasan sebenarnya. Mereka justru membela adikku. Karena itu aku pergi keluar. Aku duduk di sebuah kursi panjang sesampainya aku di taman. Sejauh mata memandang, aku hanya bisa melihat warna putih di taman ini. 

Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Aku terkejut dan segera berbalik. Dia... seorang lelaki yang wajahnya sudah sangat familiar. Dia Jack, teman sekelasku sekaligus lelaki yang kusukai.

"Eh? Aira? Sedang apa kamu disini?" tanya Jack bingung.

"Ehm ... aku ... cuma jalan-jalan," kataku dengan alasan seadanya.

Jack terkekeh lalu dia berjalan ke depan kursi kemudian dia duduk di sebelahku.

"Salju sedang turun, dan udara sangat dingin, apakah jalan-jalan adalah alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaanku?" tanya Jack, lalu terkekeh lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun