Nikmatnya rasa rindu hati, di kedalamannya mampu meneteskan air mata, diantara rindu yang harus dijalani dalam sunyi, pada rindu yang tak di mengerti yang lain kecuali oleh diri sendiri. Ada saatnya merundukkan jiwa memendam rasa jenuh, mengurai selubung jiwa yang masih begitu kental tuntutan diri manusiawi. Diri ini begitu lemah ...ternyata aku manusia biasa...Â
Oh... Tuhanku...entah untuk berapa kali pintaku, jangan palingkan hatiku dari menatap keindahan-MU, keagungan-MU.  biarlah kuterima perih luka cinta yang selain-MU, jika kekecewaanku dalam cinta membuatku semakin mendekati-MU. Rasa cinta yang berpadu lebur di hatiku pun karena-MU, tatkala tiada beda antara manis cinta yang terserap dalam perihnya luka, atau perih luka yang terserap dalam  manisnya cinta.
Duhai.. Rabbku... Penguasa cinta dan rinduku, dalam pendulum waktu yang terus beradu, sabarkanlah diriku dan kuatkanlah hatiku, lezatnya rasa mencintai-MU adalah berkah dari-MU di sepanjang hayatku. Karena melihat terang cahaya-MU membuatku luruh, dan hilanglah diriku bersama keindahan rahman rahim-MU. Biar kutelan semua kecewaku...
Malang, Edin@201020