Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untaian Kata Penuh Pesan Bijak dari Pantun Seorang Asmuie Fauzi

3 Maret 2022   23:06 Diperbarui: 4 Maret 2022   09:23 5455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan H.Asmuie H.Fauzi dalam salah satu acara_Dok pribadi H.Asmuie H. Fauzi

Semilir angin berhembus tanpa henti. Terdengar kicauan burung peliharaan yang tak henti-hentinya berkicau riang. Semuanya seolah ingin menemani diskusi ringan kami saat itu, diteras sederhana namun terasa lapang disuatu siang yang terik. Sesekali juga orang berlalu lalang didepan teras rumah yang sangat dekat dengan badan jalan itu, tetapi ternyata tidak mengurangi fokus diskusi kami terhadap pantun. Sesuatu hal yang sangat disukai dan dicintai oleh seorang bernama H. Asmuie H. Fauzi. Ia merupakan seorang ayah yang dikaruniai 6 anak dan sebagiannya telah memberikannya cucu tersebut tampak selalu bersemangat.Pembicaraan mengalir apa adanya. Diskusi terkait merangkai kata-kata penuh makna dalam suatu acara adat istiadat Melayu di Kabupaten Sambas.

Terlihat rasa keinginannya yang kuat untuk berbagi. Adat tradisi kebiasaan hidup di masyarakat  diakuinya primitif namun penuh tunjuk ajar akan perihal hidup dan kehidupan. Pantun dapat disampaikan tanpa orang merasa digurui sekaligus dapat menembus relung jiwa paling dalam seperti yang di bagikannya dengan sangat bahagia pada siang yang sangat cerah tersebut.

Contoh acara adat yang masih dilakukan oleh masyarakat Melayu Sambas Propinsi Kalimantan Barat yaitu  Antar Barang yang berlanjut dengan  prosesi Ijab Kabul dan acara Pulang Memulangkan. Agenda yang  biasanya dilaksanakan sehari sebelum hari besar pernikahan atau biasa juga di sebut hari kacik/kecil oleh masyarakat setempat

Dengan kemampuan hafalannya yang terlihat kuat dan suara  intonasi pantun yang khas, bait-demi bait contoh syair yang kata-katanya  bernas dan saling terkait penuh makna mulai diperdengarkan.

Intan permata delima merah

Sangat berharga tiada murah

Membuka kata dengan Bismillah

Mengharap rahmat dan ridha  Allah.


Kalau tidak karena kata

Tidakkan tercipta sebuah puisi

Kalau tidak karena cinta

Takkan kami datang kesini.


Buah mengkudu asam gerinang

Batang kuini diatas balai

Datang dahulu datang meminang

Datang hari ini membawa barang mengantar mempelai.


Tanam selasih tolong tanamkan

Semak rumput tolong tebaskan

Terimakasih kami sampaikan

Kami disambut kami dimuliakan.


Tanam sirih diatas bukit

Bukit berselimut embun pagi

Terima kasih kami tidak sedikit

Dari mulut sampai kehati.


Alangkah tinggi pohon kelapa

Tinggi lagi pohon durian

Kalaulah saya salah menyapa

Mohon dibuka pintu kemaafan.


Selanjutnya...

Keluarga besar mempelai laki-laki dengan mempelai perempuan

Ini barang antaran janganlah dilihat dari segi jumlah dan besaran

Tetapi semoga menjadi tanda ikatan hubungan tali silaturahim antara keluarga besar mempelai laki-laki dan perempuan

lebih khusus lagi sebagai tanda kasih sayang kepada istrinya yang sebentar lagi akan diijabkabulkan.


Hadirin,


Bukan batang sembarang batang

Batang Tengkawang tumbuh dibukit

Bukan datang sembarang datang

Datang membawa barang serba sedikit.


Sirih pinang kami dahulukan

Mas kawin kami tunai bayarkan

Perkakas tempat tidur mungkin sudah diserahkan

Pakaian secukupnya luar dan dalam.


Daun pandan satu ikatan

Daun selasih didalam gelas

Tiada berlian tiada intan

Hanya tanda kasih yang ikhlas.


Jemur padi di hamparan

Daun pisang dibuat alas

Saya serahkan barang antaran

Mohon diterima dengan hati ikhlas.


Lahan baru ladang dan sawah

Banyak tikus pasangkan jerat

Kalau ingin tau barang dibawa

Daftarnya ada di dalam surat.


Bukan karena budi bahasa

Tapi karena sopan dan santun

Daftar boleh dibaca barang mohon diperiksa

Kalau ada waktu uang antaran boleh dihitung.


Untuk lebih jelasnya saya serahkan

Daftar yang tersurat menurut urutan

Kepada juru bicara mempelai perempuan mohon dengan hormat untuk dibacakan

Dengan harapan tidak ada yang ketinggalan

Kalaupun ada kekurangan mohon dicukupkan.


Bermacam-macam jenis pekerjaan

Dari jual koran hingga merias pengantin

Atas tingkah laku kami yang kurang sopan

Mohon maaf lahir dan batin.


Kalau ada jarum yang patah

Jangan patahkan jarum yang lain

Kalau saya terlanjur salah

Jangan sampaikan kepihak  yang lain.


Ikhtiar dan doa usah pisahkan

Soal rezeki pasti Allah karuniakan

Sampai disini antar barang kami cukupkan

Mudah-mudahan acara berikutnya segera kita lanjutkan.


Wabillahitaufikwalhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarokatuh.


Biasanya setelah berbalas pantun antara pihak pria yang mengantar barang dan pihak perempuan  sebagai penerima , kemudian acara berlanjut dengan prosesi Akad Nikah dimana  setelahnya sederet pantun juga disampaikan dengan penuh makna yang berisi doa dan harapan baik.

Paduka raja bijak bestari

Menyaksikan putri sedang menari

Akad nikah tanda resmi

Baik-baik suami istri.


Menyaksikan putri sedang menari

Hatinya riang tiada terperi

Akad nikah tanda resmi

Semoga sampai Ilahi pemisah nanti.


Hijau warnanya mangga muda

Gurih rasanya bila dimakan

Adat hidup berumah tangga

Susah senang sama dirasakan.


Gadis manis berolahraga

Bujang melirik sambil bergaya

Bahu membahu membina keluarga

Semoga sampai ke pantai bahagia.


Bujang melirik sambil bergaya

Hatinya senang berbunga-bunga

Semoga sampai ke pantai bahagia

Jangan laju amat ingat keluarga sejahtera.


Kalau tuan pergi ke sempalai

Carikan saya sukun dan ceremai

Doakan kedua mempelai

Semoga hidup rukun dan damai.


Pohon cermai ditepi telaga

Batangnya tua bercabang tiga

Rukun dan damai dalam rumah tangga

Seia sekata hingga hari tua.


Pergi haji ketanah Mekkah

Puncak wukuf di Arafah

Kedua mempelai telah menikah

Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.


Angin bertiup dari utara

Ikatan tali penguat rumah

Jika ingin hidup sejahtera

Dekatkan diri kepada Allah.


Beras ketan dibuat putu

Bawa tertutup ketengah rumah

Jangan lupa solat 5 waktu

Supaya hidup diberkati Allah.


Nelayan melaut mencari ikan

Dalam tempayan ikan gurami

Kendati agama membolehkan

Jangan kefikiran ingin poligami.


Kalau tuan pergi ke Mekkah

Keliling Kakbah namanya tawaf

Kedua mempelai telah menikah

Jangan lupa tanggungjawab.


Obat terbuat dari mengkudu

Tangan terluka segera sembuh

Enak sungguh pengantin baru

Jangan lupa solat subuh.


Pergi karena bekerja

Kembali karena cinta

Baik-baik dengan mertua

Semoga mendapat warisan harta.


Jujur itu hebat

Sehat itu nikmat

Kepada orang tua patuh dan taat

Supaya hidup menjadi berkat.


Tidak sampai disitu H.Asmui H.Fauzi yang lahir di Sambas  12 September 1957 adalah juga seorang pensiunan dari Bank Kalbar itu selanjutnya dengan sangat meyakinkan menyampaikan baris-baris pantun penuh kiasan secara mantap tanpa bantuan apapun untuk kedua orang tua pengantin dan masyarakat.Semuanya mengalir lancar tanpa hambatan dalam bentuk untaian kalimat pantun yang padat berisi.

Kepada orang tuanya kami serahkan

Keluarga sanak famili dan handai taulan

Semoga anak kami tidak dibeda-bedakan

Dengan harapan memang menantu yang diidam-idamkan.


Halia itu tanam-tanaman

Bunganya mekar dipagi hari

Ananda kami hari ini diakadnikahkan

Selain jadi menantu jadikan anak sendiri.


Indah nian ayaman bambu

Dibuat tikar untuk alas sofa

Setelah jadi anak menantu

Mohon bimbingan dan tegur sapa.


Elok dipandang kembang sepatu

Gugur setangkai dipohon bambu

Kedua keluarga telahpun bersatu

Menyerahkan anak menerima menantu.


Kalau tuan membeli sepatu

Jangan lupa dengan talinya

Kalau tuan memilih menantu

Jangan lupa dengan budi pekertinya.


Anak kami serahkan kepada masyarakat khususnya kepala desa untuk segala urusan

Dengan harapan apabila didesa ada kegiatan anak kami diajak dan diikutsertakan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan.


Solat tahajud tengah malam

Memanjatkan doa kepada ilahi

Kiranya saya tidak berpanjang kalam

Kata penyerahan sekaligus penerimaan saya akhiri sampai disini.


Kejujuran mendatangkan ketenangan

Ketenangan mendatangkan kenyamanan

Mohon maaf atas segala kekurangan

Terimakasih atas segala perhatian.


Ayam hutan berbulu selasih

Mencari makan diatas batu

Cukup sekian dan terimakasih

Sampai jumpa lain kesempatan dan lain waktu.


Wabillahitaufikwalhidayah Wassalamualaikum  Warohmatullahiwabarokatuh.


Indah nian impian

Murni sungguh harapan

Atas semua kesalahan

Mohon bukakan pintu kemaafan.


Kita tidak dapat bersama

Kalau satu sama lain saling melupakan

Kita bisa bersama-sama

Kalau saling memaafkan.


Doa sudah di syahkan

Tentu rezeki pasti Allah karuniakan

Sampai disini sambutan saya cukupkan

Mudah-mudahanan acara berikutnya segera kita lanjutkan.


Mendengar bait demi bait tanpa terasa hari telah petang.  Pak Asmui biasa dia dipanggil adalah seperti seorang pembelajar sepanjang hayat. Khusus pantun ini, ia mengakui terlambat terjun menekuninya dan ia belajar sungguh-sungguh secara otodidak sejak tahun 2001. Ia berpesan untuk selalu menjaga tali silaturahmi kepada siapa saja dan berusaha tidak ingin membuat siapapun tersinggung. Berpantun diacara adat juga harus dilakukan dengan suka cita tanpa tekanan. Semuanya dilakukan berdasarkan kebutuhan dilapangan dan menyesuaikan situasi kondisi yang ada. Harapannya generasi muda dapat melanjutkan tradisi pantun yang mempunyai nilai pengajaran hidup terbaik melalui syair pesan yang sangat halus namun tidak menggurui.

 

Sambas, 3 Maret 2022

JAN BESTARI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun