Pesan pembinaan juga disampaikan melalui pengalaman peserta. Rizki Okta Pilian, atlet muda dari Kutai Barat, Kalimantan Timur, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti pelatihan wasit sebagai bentuk kontribusi terhadap perkembangan panahan di daerah asalnya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah membuka cakrawala baru, tidak hanya sebatas jalur atletik, tetapi juga peluang karir di bidang kepelatihan, perwasitan, dan manajemen olahraga.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyumas terhadap turnamen ini merupakan refleksi dari komitmen jangka panjang dalam memajukan olahraga sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia. Sekretaris Daerah menekankan bahwa melalui olahraga, khususnya panahan, pemerintah berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan memiliki semangat berprestasi.
Selain pertandingan dan pelantikan, momentum turnamen juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan pertukaran pengalaman antar komunitas panahan dari berbagai daerah. Banyak peserta menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terus berlanjut setiap tahunnya dengan skala yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas. Semangat kolaboratif dan kekeluargaan yang terasa selama turnamen menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang memperkuat ikatan antar atlet dan klub.
Melalui penyelenggaraan Banyumas Indoor Open Tournament 2025, Kabupaten Banyumas tidak hanya memperkuat eksistensinya sebagai tuan rumah event olahraga prestisius, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pionir dalam pembinaan olahraga berbasis karakter dan komunitas. Turnamen ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola event olahraga yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga proses pembinaan dan keberlanjutan jangka panjang.
Dengan terlantiknya pengurus baru PERPANI Banyumas dan suksesnya penyelenggaraan turnamen ini, diharapkan terbuka lembaran baru dalam pengembangan olahraga panahan di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Sinergi antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat akan menjadi kunci utama untuk mewujudkan ekosistem olahraga yang dinamis, inklusif, dan kompetitif di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI