Selama empat puluh hari mahasiswa Akprind University menjalankan program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiwa (PMM) di Kalurahan Tuksono Kapanewon Sentolo Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. PMM merupakan salah satu skema kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan sumber pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) Tahun 2025. Program PMM di Kalurahan Tuksono menyasar 2 (dua) mitra sasaran Kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi. Program PMM sejalan dengan Astacita Pemerintah Republik Indonesia, yakni pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Pelaksana PMM adalah tim mahasiswa Akprind University berasal dari 8 Program Studi, yaitu Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Teknik Geologi, Informatika, dan Rekayasa Sistem Komputer. Pembimbing PMM terdiri atas 3 (tiga) orang dosen, yaitu Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom. sebagai Ketua (Dosen Tetap Program Studi Informatika yang juga Rektor Universitas AKPRIND Indonesia) dan Prof. Dr. Med. Vet. Drh. Raden Wisnu Nurcahyo (Guru Besar bidang parasitologi Universitas Gadjah Mada), serta Beny Firman, S.T., M.Eng. (Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas AKPRIND Indonesia).
Menurut Prof. Raden Wisnu Nurcahyo, salah satu Pembimbing, "Program PMM bertujuan untuk memberdayakan petani dan peternak melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG) yang sesuai dengan kebutuhan mitra. Untuk memastikan penerapan teknologi berjalan dengan baik dan memberi dampak pada mitra, kegiatan PMM oleh mahasiswa dilaksanakan dalam 5 (lima) tahapan baku, yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapanan, pendampingan, serta monitoring. Melalui tahapan tersebut, setiap mahasiswa yang terlibat akan lebih mudah dalam merealisasikan program. Di akhir tahapan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui dampak program pada mitra sasaran. Untuk PMM di Tuksono, ada 2 (dua) parameter dampak yang diukur, yaitu peningkatan produktivitas dan pemasaran.Â
Beny Firman, sebagai salah satu Dosen Pembimbing, mengungkapkan bahwa pelaksanaan PMM di Tuksono merupakan perluasan dan sinergi antara Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan kegiatan PkM. Selain melaksanakan program individu sebagai kewajiban KKN, mahasiswa secara berkelompok melaksanakan program PMM. Pelaksanaan program PMM menyasar 2 (dua) mitra, yaitu Kelompok Tani dan Kelompok Ternak. Sedangkan pelaksanaan program KKN menyasar mitra masyarakat di Tuksono, yaitu kelompok petani dan peternak, pelaku UMKM, para ibu rumah tangga, remaja dan karang taruna, pelaku UMKM, pengelola dan peserta didik pada Kelompok Bermain Semar, santri TPQ, serta siswa SD Negeri Kalikutuk. Di akhir pelaksanaan, mahasiswa diwajibkan menyusun Laporan Akhir pelaksanaan KKN dan pelaksanaan PMM, sehingga pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan dapat direkognisi ke mata kuliah yang relevan di program studi masing-masing.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI