Nenek Pemetik CabaiÂ
Sesenja ini masih saja memetik cabai
Melewati terik hujan
nyaris delapan jam
Demi menyambut
lembaran biru limapuluh ribu sore nanti yang ditunggu
             KUATRIN
Racau repih berdenyut degub
Enggan geliat batas hentas
Padan padu bertangkai rana
Capit cabang cacat terjadi
Setia singgah berawam jengah Nyentak nyeri paksa pasung
Entah akhir berentah mula
Peran perih karat mengurat
    TAK MENYUNGGUH TAWA
Temui aku seusai tawa
Aku akan menanggal cadar
Bukan aku seusai fajar
Aku tak menyungguh tawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!