Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbujur Kaku

16 November 2017   10:55 Diperbarui: 16 November 2017   11:12 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jasadnya telah terbujur kaku

Diam, tak bergeming, dibacakan doa dan Yasin

Bapak tua itu telah berpulang 

Meninggalkan anak cucu di alam fana

Selama hidup menebar kebaikan

Meninggalkan kesan berguna bagi yang ditinggalkan

Meninggalkan kesenduan jiwa 

Selama hidup menjadi panutan

Kini, tak lagi terdengar lantunan ayat suci sebelum Subuh

Yang membangunkan jiwa terlelap

Tak ada lagi senyum yang terlihat

Tak bisa mendengar lagi ujaran kebaikannya

Berbaringlah dengan lembut

Tuntas sudah perjalananmu di dunia ini

Tinggallah anak yang berbakti dan amal jariyah

Yang menjadi penerangmu di alam kubur...

Sungailiat, 16/11/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun