Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[PCB] Hujan Mengembalikan Ingatannya

8 Februari 2020   23:45 Diperbarui: 9 Februari 2020   00:57 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest/Kfaa Ali

"Anak kita sudah tiada. Biarlah dia tenang di surgaNya." Juna berusaha mengalihkan fokus Ratih dari guling lusuh tadi.

Ratih pun akhirnya melepaskan guling dan membalas pelukan Juna. Sambil menangis, Ratih bersandar di dada Juna. Dia pun tenggelam dalam kehangatan di sana. Malam semakin larut. Derasnya hujan malam itu seakan mengerti kepedihan Ratih dan Juna. Hingga buaian lelah menghantarkan mereka terlelap dalam mimpi yang sama. Di sana. Di kamar 013A setelah sekian lama bersama. 

Benuo Taka, 8 Februari 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun