Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencapai Kesunyian

16 November 2019   22:46 Diperbarui: 16 November 2019   23:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemuja malam teriak gembira dalam keramaian. Berjoget, bernyanyi dan berteman asap rokok dan miras oplosan. Kata mereka, itulah yang mengusir kebosanan. Hingga relaks melupakan semua permasalahan. Seperti melayang di atas awan. Damai dan menyenangkan.

Lalu Tuhan murka pada mereka. Berkali kesempatan tuk menyadarkan terbuka. Namun semua lewat bagaikan angin musom barat yang datang tepat waktu namun pergi kemudian. Tak berbekas. Hanya ada rasa yang singgah sementara habis itu lupa. Tak pernah meninggalkan kesan.

Hingga pada malam ke sembilan puluh sembilan, pemuja malam menghadap Tuhan. Meminta belas kasihan. Namun takdir telah digariskan. Lambung terbakar alkohol campuran. Melepas ajal mencapai Kesunyian. Tanpa bekal. Tanpa persiapan.


Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 16 Nopember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun