Seorang sahabat menghubungi saya melalui whatsapp. Ia mengatakan, lembaga tempatnya bekerja berencana mengundang saya menjadi salah seorang dewan juri lomba bertutur (bercerita) anak-anak SD.
Setelah membaca pesan itu, saya pun segera menyatakan kesanggupan. Lalu, saya diminta mengirimkan CV singkat untuk dijadikan pelengkap data dewan juri. Saya pun memenuhi permintaannya.
Tak lama kemudian, saya mendapatkan undangan menghadiri rapat persiapan lomba. Tiga hari kemudian rapat persiapan pun dilaksanakan. Berbagai hal yang berkaitan dengan lomba dibicarakan secara intensif.
Dijelaskan juga tentang beberapa ketentuan yang dijadikan dasar pelaksanaan dalam lomba bertutur. Tema cerita dalam perlombaan ini  adalah tentang kisah kepahlawanan atau legenda rakyat di daerah Bali. Â
Tiga dewan juri yang hadir sudah memahami dengan baik ketentuan lomba. Disepakati pula lomba akan dilangsungkan selama dua hari, yakni 21-22 Mei 2025.
Tanpa menunggu lama, saya mendapatkan undangan berikutnya melalui surat resmi untuk hadir dan menjadi dewan juri.
Ketika saya hadir ke tempat lomba sesuai waktu yang ditetapkan, ternyata para peserta lomba sudah ramai di lokasi, yakni di halaman Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng, Bali. Lomba dimulai segera setelah dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Buleleng.
Mengamati dan menilai performa peserta yang adalah siswa-siswi SD, saya merasa mereka memiliki potensi yang besar dalam bertutur.
Mereka mau dan berani tampil di panggung saja sudah sangat menggembirakan. Apalagi, semuanya mampu bertutur hingga akhir di atas panggung.