Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Perjalanan Hidup Dokter Ketut Putra Sedana, SpOG, Catatan Kecil dari Acara Bedah Buku

9 Januari 2022   17:10 Diperbarui: 11 Januari 2022   03:17 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku kisah hidup dr. Ketut Putra Sedana,SpOG (dok.pribadi).

Menjalani proses, sebagaimana ditulis oleh dr. Putra Sedana, akan membawa orang pada pematangan diri. Tidak seperti buah yang dipaksa untuk segera menjadi matang, melainkan membiarkan berlangsung sedemikian rupa bersama dengan berjalannya waktu sehingga hasilnya pun maksimal sesuai dengan harapan.

Tidak Lupa Berbagi

Selanjutnya, ketika sedikit demi sedikit ada pencapaian, pria berkulit putih dan berkumis ini tidak pernah lupa untuk berbagi. "Dengan berbagi, kita menciptakan ruang kosong pada diri yang siap diisi. Dan, hanya mereka yang bersedia berbagilah yang berhak menerima," ujarnya.  

Dalam berbagi, dokter yang pengurus dan pelatih karate ini juga tidak melulu berbagi kepada sesama manusia. Bahkan, dia juga berbagi kepada makhluk Tuhan lainnya, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.

"Menyiram tanaman setiap pagi, menyiangi secara rutin, adalah salah satu cara berbagi terhadap tumbuh-tumbuhan. Dan, dengan demikian kita akan merasakan kebahagiaan," tambahnya.

Di dalam buku ini, dr. Putra Sedana, SpOG juga menyebutkan bahwa dia tengah membantu anak-anak yatim-piatu agar bisa bersekolah. Terdapat 25 anak yatim-piatu yang dibantunya dengan sejumlah dana yang dikirim via rekening setiap bulannya. Motivasinya hanya satu, membantu orang susah agar bisa melanjutkan pendidikan.

Menyiasati Kegagalan

Di dalam bukunya, pria yang murah senyum ini juga menuliskan kegagalan yang pernah dialaminya. Tidak melulu kesuksesan demi kesuksesan yang ditulis, melainkan juga kegagalan-kegagalan. Lalu, bagaimana dia menyiasati kegagalan itu?

Tentu saja setiap kegagalan membawa orang pada rasa kecewa, kecewa terhadap diri sendiri, bahkan terkadang juga bisa kecewa kepada orang lain. Padahal, kegagalan yang dialami seharusnya menjadi tanggung jawab sendiri, bukan?

Dokter Putra Sedana mengajak siapa pun yang mengalami kegagalan agar segera bangkit. Jangan membiarkan diri terpuruk. Menurutnya, tidak mengapa kalau kegagalan dialami, sebab orang yang tidak pernah gagal, punya kecenderungan menjadi orang yang sombong, takabur.

Ia mengajak siapa pun yang mengalami kegagalan untuk tidak berputus asa. Kegagalan sangat manusiawi sifatnya. Yang penting adalah kembali bangkit dan berusaha lagi dengan lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun