Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Begini Cara Saya Mengisi Waktu Saat WFH, Kesempatan untuk Lebih Banyak Berkarya!

21 Juli 2021   15:32 Diperbarui: 25 Juli 2021   17:41 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keuntungan menjalani WFH sebagian besar pekerjaan bisa ditangani dari rumah. Tersisa cukup banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal lain sesuai dengan minat dan keinginan. | Photo by Nick Morrison on Unsplash

Di dalam persyaratan antara lain disebutkan bahwa karya tulis mesti berbentuk esai dengan panjang tulisan 3.000 -- 5.000 kata. Lumayan panjang ya.

Mendapatkan Bahan Tulisan

Nah, karena tulisan yang dibuat lumayan panjang, maka saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkannya.

Pertama-tama saya melakukan riset pustaka. Mencari bahan-bahan referensi seputar kearifan lokal yang secara spesifik berkenaan dengan petuah atau nasihat leluhur.

Ternyata tidak banyak kearifan lokal seperti ini yang terdokumentasi dalam bentuk buku. Tetapi, saya tetap berusaha melakukan penelusuran di perpustakaan.

Hasilnya, hanya ada sedikit buku yang mengangkat topik itu. Maklum, sebagian besar dari petuah leluhur itu dalam bentuk lisan, disampaikan secara turun-temurun. Jadi, anonim sifatnya.

Beruntung ada seorang sahabat yang juga seorang sutradara dan penulis skenario drama, Putu Satriya Koesuma, bersedia meminjamkan dua bukunya yang berkaitan dengan materi tulisan saya.

Beliaulah yang membawakan referensi yang sangat berguna itu ke rumah, lalu kami pun terlibat berdiskusi panjang tentang kearifan lokal yang merupakan warisan leluhur. Putu Satriya membangunkan ingatan saya lagi akan adanya beberapa pitutur (nasihat) leluhur yang hampir terkubur.

Membuat Kerangka Tulisan

Berikutnya adalah membuat kerangka tulisan. Di dalam kerangka tulisan saya susun secara sistematis sejumlah kearifan lokal berupa nasihat atau pitutur leluhur di Bali.

Berdasarkan kerangka tulisan dan bahan-bahan yang jumlahnya sangat terbatas itu, akhirnya saya bulatkan hati untuk melanjutkannya ke tahap penulisan. Pokoknya tulis saja, begitu pikir saya. Berharap  kerangka tulisan itu bisa saya kembangkan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun