Dalam penempatan, yang pertama-tama tentu pertimbangkan adalah spesifikasi keahliannya. Upayakan penempatan disesuaikan dengan keahlian. Jabatan atau job yang dipegang nantinya agar selaras dengan pendidikan.
Mencermati Passion
Pilihan kedua, menempatkan karyawan baru sesuai dengan passion atau panggilan jiwanya. Ingatlah, tidak semua karyawan memiliki keahlian yang berkesesuaian dengan passion mereka. Bisa sama, bisa juga berbeda.
Dengan memberinya tugas sesuai dengan panggilan jiwanya, maka dapat diharapkan ia akan bekerja dengan senang hati. Ia akan bahagia dengan pekerjaannya. Nah, bekerja sesuai passion akan membuatnya merasa betah bekerja.
Jadi, pertimbangkan penempatan karyawan baru sesuai keahliannya terlebih dahulu. Pada umumnya keahliannya sekaligus menjadi passion-nya.
Bagaimana jika tidak? Alternatif kedua, sepanjang dimungkinkan, tempatkan dia sesuai passion-nya. Ia akan betah bekerja dengan penempatan seperti ini.Â
Persis seperti permintaan dan penempatan Usmadi sebagai sopir karena rupanya sejak lama ia suka utak-atik mobil saat mengikuti pamannya bekerja di bengkel.
Menghindari Inefisiensi
Dengan begitu, boleh diharapkan kinerja karyawan akan menjadi lebih baik daripada menugaskannya di sembarang tempat tanpa pertimbangan yang baik.
Kesalahan dalam penempatan karyawan bisa berakibat kinerja yang rendah, inefisiensi, dan kemangkiran, suatu keadaan yang tidak dikehendaki perusahaan.Â
Semoga dengan pola penempatan seperti itu, karyawan baru bisa berkontribusi optimal bagi kemajuan lembaga atau perusahaan sekaligus mencegah terjadinya penyimpangan terhadap prinsip the right man on the right place.
(I Ketut Suweca, 19 Mei 2021).