Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Prinsip "The Right Man on The Right Place", Masihkah Layak Dijadikan Pegangan?

20 Mei 2021   16:34 Diperbarui: 21 Mei 2021   17:25 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam penempatan, yang pertama-tama tentu pertimbangkan adalah spesifikasi keahliannya. Upayakan penempatan disesuaikan dengan keahlian. Jabatan atau job yang dipegang nantinya agar selaras dengan pendidikan.

Mencermati Passion

Pilihan kedua, menempatkan karyawan baru sesuai dengan passion atau panggilan jiwanya. Ingatlah, tidak semua karyawan memiliki keahlian yang berkesesuaian dengan passion mereka. Bisa sama, bisa juga berbeda.

Dengan memberinya tugas sesuai dengan panggilan jiwanya, maka dapat diharapkan ia akan bekerja dengan senang hati. Ia akan bahagia dengan pekerjaannya. Nah, bekerja sesuai passion akan membuatnya merasa betah bekerja.

Jadi, pertimbangkan penempatan karyawan baru sesuai keahliannya terlebih dahulu. Pada umumnya keahliannya sekaligus menjadi passion-nya.

Bagaimana jika tidak? Alternatif kedua, sepanjang dimungkinkan, tempatkan dia sesuai passion-nya. Ia akan betah bekerja dengan penempatan seperti ini. 

Persis seperti permintaan dan penempatan Usmadi sebagai sopir karena rupanya sejak lama ia suka utak-atik mobil saat mengikuti pamannya bekerja di bengkel.

Menghindari Inefisiensi

Dengan begitu, boleh diharapkan kinerja karyawan akan menjadi lebih baik daripada menugaskannya di sembarang tempat tanpa pertimbangan yang baik.

Kesalahan dalam penempatan karyawan bisa berakibat kinerja yang rendah, inefisiensi, dan kemangkiran, suatu keadaan yang tidak dikehendaki perusahaan. 

Semoga dengan pola penempatan seperti itu, karyawan baru bisa berkontribusi optimal bagi kemajuan lembaga atau perusahaan sekaligus mencegah terjadinya penyimpangan terhadap prinsip the right man on the right place.

(I Ketut Suweca, 19 Mei 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun