Hasilnya, terlihat lebih bagus dan sesuai dengan pokok pikiran alinea tersebut. Dalam satu alinea hanya terdapat satu pokok pikiran. Inilah yang acap kurang kuperhatikan.
Sababatku yang baik hati, Pak Katedrarajawen, pernah mengingatkanku agar aku memperamping alineaku. Tidak hanya tubuh gembul dibuat ramping, alinea juga, he he he.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kusampaikan terima kasih kepada admin yang selama ini sudah sangat membantu. Aku jadi bertambah senang dan kian semangat menulis. Ya, menulis dengan kualitas yang lebih baik, tentu saja.
Diary, kendati sejumlah artikelku sudah diganjar headline, aku tidak sedang mengatakan bahwa kualitas artikelku sudah baik. Aku takut disebut besar kepala.
Ada banyak sekali kekurangan pada artikel-artikel yang kutulis. Kekurangan atau kelemahan dari sisi kualitas isi, penataan kalimat, penggunaan EYD, dan seterusnya.
Akan tetapi, dengan menulis dan menulis di sini dan dengan disemangati oleh para sahabat kompasianer, Â aku bisa mengasah kemampuan dalam penulisan secara terus-menerus.
Kutahu bahwa menulis itu lebih pada persoalan keterampilan, bukan melulu teori. Karena lebih merupakan keterampilan, maka wajib hukumnya untuk praktik dan praktik menulis.
Sejalan dengan itu, seorang penulis terkenal, Georges Simenon, pernah menyarankan ini: "Membaca, membaca, dan jangan lupa membaca. Menulis, menulis, dan menulislah."
Terima kasih Diary atas kesediaamu membaca tulisan sederhanaku ini. Tolong sampaikan salamku untuk semua sahabat kompasianer ya. Sampaikan juga  rasa terima kasihku kepada admin kompasiana.
( I Ketut Suweca, 14 Mei 2021).