Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memberi Stempel "Gudang Buku" pada Perpustakaan, Tepatkah?

15 April 2021   10:04 Diperbarui: 15 April 2021   17:48 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik (Sumber: berkassekolah.com)

Dewi Saraswati

Pada masyarakat Bali, dikenal akan penghargaan dan penghormatannya terhadap ilmu pengetahuan, juga buku sebagai pengantar ilmu pengetahuan.

Penghormatan dan penghargaan itu diwujudkan dengan menghadirkan manifestasi Tuhan ke dalam sebuah simbol Dewi Saraswati.

Dewi Saraswati disimbolkan sebagai dewi penguasa ilmu pengetahuan. Digambarkan sebagai seorang wanita cantik, berpenampilan anggun. Pada hampir semua sekolah di Bali, dibangun patung Dewi Saraswati.

Patung Dewi Saraswati (Sumber: en.wikipedia.org)
Patung Dewi Saraswati (Sumber: en.wikipedia.org)

Dengan kebaradaan patung itu, diharapkan warga sekolah senantiasa mengingat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi peradaban dan kemajuan hidup manusia. Terinspirasi untuk menekuni ilmu pengetahuan itu dengan kesungguhan hati.

Patung Dewi Saraswati dimaksudkan sebagai bentuk penghayatan akan karunia Tuhan dalam manifestasiNya sebagai penguasa ilmu pengetahuan. Maka, Dewi Saraswati merupakan simbol ilmu pengetahuan dan seni.

Tidak hanya dibuatkan ke dalam wujud patung sebagai sarana untuk menghayati kemahakuasan Tuhan pada ilmu pengetahuan dan menurunkannya ke dunia.

Piodalan atau upacaranya pun dlaksanakan pada setiap Saniscara (Sabtu)-Umanis (Legi) wuku Watugunung, menurut kalender Bali. Piodalan ini diselenggarakan pada setiap 6 bulan sekali.

Pada saat piodalan, semua warga sekolah, pria dan wanita yang beragama Hindu, akan mengenakan pakaian sembahyang. Dengan dipimpin oleh pemangku (pengantar sembahyang setempat), dilaksanakanlah upacara yang bernuansa religius dengan penguatan spiritualitas.

Tujuannya, agar semua warga sekolah -- mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, dan lainnya, mengingat kembali akan arti penting ilmu pengetahuan. Mengingat bahwa manusia bisa maju dan sukses dalam hidupnya apabila dilandasi dengan dan dituntun oleh ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun