Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis sebagai Terapi Kesehatan

18 Juni 2020   18:46 Diperbarui: 18 Juni 2020   19:09 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/257479303684694639/

Susan mengatakan, meluangkan waktu selama 30 menit setiap hari untuk menulis membuat pengidap kanker merasa lebih baik, baik secara fisik maupun mental. "Banyak orang terkejut dengan hasil penelitian ini. Akhirnya, orang yang merasa enggan karena tidak pandai menulis mulai mencoba dan merasakan manfaatnya," ujar Susan.  

Pada terapi tersebut, pasien diminta mencurahkan seluruh perasaan mereka, baik tentang ketakutan yang dihadapi, hal-hal yang mengganggu pikiran maupun harapan-harapan mereka. Dengan begitu, pasien terhindar dari stres yang berkepanjangan.

Menurut Susan, jurnal harian bisa ditulis dengan media pena dan kertas. Bisa pula dengan menggunakan komputer. "Yang penting, bisa menulis dengan nyaman dan bebas. Tak perlu khawatir dengan baik-buruk tulisan. Tulis saja apa yang ada di dalam pikiran," ujarnya.

Menulis di Buku Harian
Selanjutnya, Sandra Lee Schubert, seorang pelatih meditasi, spritualis, yang memfasilitasi program "wild angel" di Katedral St. John di New York, menyampaikan bagaimana caranya agar dengan menulis agar orang bisa tertolong dari sakitnya.

 "Mulailah secara sederhana: belilah sebuah buku harian atau buku catatan yang tidak terlalu mahal dan pilihlah sebuah pena favorit. Tentukan waktu keramat untuk diri Anda saat di mana Anda tidak mau diganggu. Tulislah apa yang ada di benak Anda. Mulailah dari sini. Uraikan masalah dan rasa sakit itu, apa dan siapa yang terlibat, dan mengapa hal itu menjadi masalah bagi Anda, termasuk apa yang Anda rasakan ketika masalah ini ada pada diri Anda," paparnya.

Sandra menganjurkan agar hal itu dilakukan secara konsisten setiap hari. Emosi-emosi mungkin akan bermunculan, tetaplah dengannya dan tulis. Ia menganjurkan untuk menulis secara rinci, secara detail.

"Rincilah pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan Anda. Menulis di catatan harian merupakan alat yang dapat digunakan dalam jangka panjang untuk penyembuhan dan pertumbuhan personal. Catatan harian Anda bisa menjadi teman hidup Anda. Gunakan dengan baik dan ini akan membalas Anda dengan kebahagiaan, pemenuhan, dan hidup yang lebih sehat," jelasnya.

Sampai di sini saya ingat tulisan saya sebelumnya dengan judul Buku Diary, Sahabat Sejati yang Siap Menampung "Curhatan" Kita. Tulisan itu menjelaskan manfaat buku diary atau buku harian. Melalui buku diary, rupanya kita juga bisa menumpahkan segala macam beban pikiran dan semua beban perasaan secara rinci, sedetail-detailnya.

Dan, seperti dikatakan oleh para ahli, aktivitas menulis bisa membantu menyembuhkan  penyakit, baik penyakit fisik maupun gangguan psikologis. Dan, bagi yang sehat, bisa tetap menjaga kesehatan dan semangat hidup.

( I Ketut Suweca, 18 Juni 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun