Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perjuangan Para Jurnalis Saat Berburu Berita di Tengah Pandemi

23 April 2020   20:28 Diperbarui: 24 April 2020   18:20 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pandemi mengintai, para jurnalis kini mulai memikirkan bagaimana mendapatkan berita tanpa selalu harus bertemu langsung dengan narasumber. Caranya? Wawancara dilakukan melalui telepon. Jika dibutuhkan data rinci, maka mereka akan menggunakan fasilitas whatsapp untuk mendapatkannya.

Dengan cara seperti itu, masih dimungkinkan bagi para wartawan untuk mengumpulkan bahan berita. Artinya, pekerjaan ke-jurnalistik-an masih bisa tetap dilakukan dengan pola work from home (WFH), kendati pun dalam beberapa kasus mereka merasa perlu bertemu dengan narasumber. Jika urgen benar, barulah hal itu dilakukan.

Interaktif di RRI 

Seorang sahabat saya yang bertugas di RRI  pernah mengontak saya belum lama ini. Sebut saja namanya Tiar. Saya kenal dengan penyiar ini karena ia sering juga menjadi pembawa acara (MC) di berbagai kesempatan.

Kemampuan dan suaranya sangat pas untuk peran sebagai master of ceremony. Di samping itu, Bu Tiar juga mampu berbahasa Bali halus (singgih) dengan sempurna. 

Jika ada pihak yang membutuhkan MC berbahasa Bali, penyelenggara kegiatan sering menunjuk dia untuk meng-handle tugas ini, dan hasilnya selalu sukses.


Untuk acara siaran interaktif biasanya RRI menggelarnya di studio siaran. Namun, belakangan, banyak acara dilakukan by phone. Mengapa? 

Apalagi kalau bukan untuk memenuhi syarat physical distancing. Para narasumber dihubungi terlebih dahulu, diminta kesediaan untuk wawancara melalui telepon. Dalam kontak awal itu disepakati acara dan jadwal interaktifnya.

Saya pernah beberapa kali melakukan siaran interaktif dengan langsung hadir di studio. Seminggu yang lalu, bukan diminta ke studio, melainkan cukup wawancara melalui handphone yang disiarkan secara live. Tetapi waktunya sangat dibatasi, hanya 5-10 menit.

Berbeda dengan kalau RRI mengundang hadir untuk siaran on air di studio, acaranya dilakukan selama 1 jam. Tiga puluh menit narasumber dan penyiar yang bicara, lalu 30 menit berikutnya giliran para pendengar memberikan masukan atau pertanyaan, lanjut direspons oleh narasumber.

Jumpa Pers Secara Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun