Jangan lindas kami lagi pak,
Cukup kami ditindas kebijakan  tidak pro rakyat
Cukup kami ditindas ekonomi yang makin sulit
Cukup kami ditindas pajak pada semua hajat hidup
Cukup kami ditindas dengan pembungkaman suara yang menuntut keadilan
Cukup kami ditindas, ditembaki gas airmata dari uang milik kami sendiri
Cukup kami ditindas disesap sampai ke akar-akarnya dengan sewenang-wenang
Hanya untuk membayar para wakil rakyat yang sering tidur dan berjoget
Hanya untuk membayar hutang negara yang tak pernah kami rasakan manfaatnya
Hanya untuk mensejehterakan para pejabat-pejabat yang lupa diri siapa tuannya
Hanya untuk merasa perih luka mati sebagai lambang kerusakan demokrasi, ketidakadilan
Jangan lindas kami lagi, pak
Seorang menjadi martir!
Dibawah roda kekuasan yang menggilas tanpa sesal
Negara, katanya menjamin setiap hak rakyatnya
Tapi kenapa suara kami tak terdengar dan kalian tuli!
Jutaan orang terseret tertatih menggapai kesejahteraan yang makin tak terpegang
Lalu kalian cuma berkata: rakyat harus percaya!
Sedangkan para pejabat kalian menjadi tikus berdasi ditengah kesulitan rakyat
Jangan lindas kami lagi, pak
Sekali lagi ada korban-korban demokrasi berjatuhan
Sekali lagi ada seorang  ibu menangis hilang harapan disudut kerusuhan negeri
Sekali lagi rakyat ditindas membabi buta untuk menanggung kebijakan
Sekali itu saja doa kami lambungkan berjamaah dan,
Enyahlah kalian para pengkhianat rakyat, dari ibu pertiwi!
Rakyat adalah Tuan-Nyonya di negeri ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI