Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka di Hari yang Suci

22 April 2023   21:10 Diperbarui: 22 April 2023   21:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puasa
Bertahun sudah
Menahan lapar rindu
Menanggung perih tak terbagi
Jalan rimbun penuh onak
Berliku, menanjak
Beribu keluh menetes bersama airmata
Ya, puasa kami begitu panjang
Sehingga sujud lebih dalam
Saat malam hitam lebih sepi dari sunyi

Jika sudah lapar sangat
Hanya dahi disujudkan lebih dalam berjejak
Lalu seru puji-pujian bagi sang Haq menyerbu keluar
Bersamaan dengan harap cemas
Apa esok hilal sudah tampak?
Agar puasa panjang milik kami bisa ditutup
Dengan berbuka puasa!
Meski dengan satu tetes airmata yang menyelinap
Sekali lagi

Pembebasan dari keluh kesah, resah dan perih
Jelas untuk dirayakan!
Mungkin sejumput dosa sudah terhapus dari dahi
Semoga dahiku, dahimu, dahi kalian sedikit tercerahkan
Meski putih tak sungguh
Mari merdeka!
Mari rayakan!
Hamba-hamba yang bertarung mengalahkan diri sendiri

Oh, hari yang suci
Biarkan kami seduh pagi subuh dengan gembira
Biar tampak kerelaan Tuhan pada kami
Biar tampak kecintaan Tuhan pada hamba-hamba_Nya
Dan kami rela sujud pada malam-malam sunyi lebih panjang
Agar Tuhan kami lebih rela menghapus lebih banyak dosa
Tuhan, terimakasih atas puasa untuk menemu hari gembira!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun