Sudah lama rasanya tidak pulang kampung ke rumah Suami. Karena letaknya di bawah Bukit Tidar dan dekat dengan Gunung Merapi, membuat kota kelahiran Suami udaranya nyaris dingin 24 jam. Beda sekali dengan udara Jabodetabek yang sangat panas menyengat dan polusi.
Tapi saat di perjalanan kesenangan kami di perjalanan tidak bertahan lama. Sekitar jam 1 pagi dini hari, 30 menit sebelum kami sampai ke rumah, tiba-tiba dapat kabar kalau Eyang meninggal dunia.Â
Deg! Innalillahiwainnailaihirojiun.
Rasanya ingin cepat sampai rumah, karena membayangkan Ibu mertua yang sendiri di rumah pasti kebingungan. Apalagi beliau memang tinggal hanya sama Eyang kebetulan. Maka dari itu kami datang menemani di lebaran kali ini. Tapi Allah berkata lain, kami memang menemani Ibu berduka.
Karena sudah belajar tata cara memandikan mayat, saya sebenarnya tahu harus menyiapkan apa saja saat itu. Tapi ini masih jam 2 pagi, toko pasti pada masih tutup dan kebetulan hari ini 1 Syawal. Di mana nanti pagi akan melangsungkan solat Idul Fitri.Â
Untung ada musola yang memberikan perlengkapan jenazah buat Eyang.
 "Ngagem niki rumiyin mawon"Â
"Mboten nopo-nopo sa'estu?"
"Inggih, mboten nopo-nopo. Menawi mboten ngaboti, saget diganti"
"Inggih, matur nuwun. Badhe mendet arto rumiyin"
"Badhe mendet ing pundi?"
"Mendet arto ing ATM BRI"
"Mboten sah adoh-adoh. Mendet Mawon ing Pak Kaslan, wong dadhos agen BRILink"
Alhamdulillah untung di sini sudah digital, seketika itu pula saya ke rumah Pak Kaslan diantar pak Ustad. Enaknya ada agen BRILink dekat rumah apalagi di desa begini memang lebih cepat. Saya tidak perlu jauh-jauh ke kota cari ATM. Soalnya kan agen BRILink itu buka kapan saja tergantung sama agennya sendiri.Â
Pak Kaslan juga sudah bangun ternyata jam segitu dan mau untuk menyalakan mesin EDCnya, agar saya bisa mengambil uang tunai. Cukup aman ternyata ya tarik tunai lewat BRILink.
Alhamdulillah, jam 02.30 pagi itu semua mulai bergerak dari untuk memandikan dan mengkafani jenazah sampai menggali untuk makam Eyang. Jam 4 pagi selesai semua dan tetangga pulang untuk siap-siap mau solat Idul Fitri. Ibu mertua dan saya di rumah menjaga jenazah, sedangkan suami dan anak-anak solat di lapangan yang dekat rumah.Â
Tapi alhamdulillah pemakaman Eyang lancar. Apalagi ternyata sepulang dari solat Ied rata-rata tetangga jadi silaturahmi sekalian mengantarkan Eyang ke pemakaman. Terharu banget sama tetangga-tetangga di kampung memang. MasyaAllah.
Untung saat lebaran walau jam 3 pagi bisa transaksi tarik tunai lewat agen BRILink. Mudah dan cepat. Terima kasih BRILink!