Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bentuk Soal Pilihan Ganda, Refleksi Permasalahan Kehidupan Kita yang Kompleks

30 September 2023   13:35 Diperbarui: 3 Desember 2023   20:32 2794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingkatan Taksonomi Bloom. sumber gambar dari www.researchgate.net

Bagaimana dengan tujuan pemberian tes?

Sebetulnya, pemberian tes pada murid dalam bentuk soal pilihan ganda (PG) atau esai (uraian) itu dipergunakan sebagai feedback (umpan balik) bagi guru untuk mengetahui seberapa banyak murid-muridnya dalam mengusai materi pelajaran yang diberikan.

Harapannya, anak didik mampu menguasai konsep materi pelajaran, menafsirkan fakta yang ada, mengevaluasi masalah, menjelaskan proses sebab-akibat, mengambil peluang dan bisa memprediksi hasil atas semua permasalahan yang muncul serta menanamkan perilaku dan karakter positif dalam kehidupannya kelak.

Baca Juga : Kenali 4 Jenis Kepribadian dan Emosi anak didik untuk Mengelola

Namun harus dipahami bahwa tingkat kecerdasan yang meliputi tingkat kognitif, psikomotorik, dan afektif dari setiap anak didik itu berbeda-beda yang utamanya ditekankan pada afektif, yaitu pendidikan karakter dan budi pekerti.

Tingkatan Taksonomi Bloom. sumber gambar dari www.researchgate.net
Tingkatan Taksonomi Bloom. sumber gambar dari www.researchgate.net


Merujuk dari Taksonomi Bloom, masih ingatkah bahwa tingkatan terendah sampai yang tertinggi adalah: 1. Mengingat, 2. Memahami, 3. Menerapkan, 4. Menganalisis, 5. Menilai, dan 6. Menciptakan.

Jenis soal pilihan ganda, adalah juga metode yang terbaik karena semua aspek di Taksonomi Bloom di atas tetap bisa tercapai dalam jenis tes itu.

Misalnya di mata pelajaran sejarah, untuk tingkatan mengingat: buat saja soal tentang tahun berlangsungnya tahun perang Diponegoro. 

Namun, untuk tingkat menganalisis, buatkan soal penyebab perang Diponegoro yang mengalami kekalahan melawan penjajah, Belanda.

Pada opsi piilihan ganda, harus dibuat pengecoh (distractor) yang berkualitas pada opsi jawaban lainnya sehingga anak didik tidak diberi kemudahan mutlak untuk menjawab. Hal itu untuk mengukur seberapa mampu mereka memaksimalkan tingkat kecerdasan kognitif mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun