Perjalanan Ono Dimsum sejak awal berdiri hingga saat ini tidak selalu mulus. Pada dua tahun pertama, usaha ini masih mengalami kerugian dan belum bisa balik modal. Salah satu penyebab utamanya adalah pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020 dan 2021. Pada masa itu, mobilitas masyarakat sangat terbatas, dan banyak orang yang belum mengenal Ono Dimsum. Akibatnya, penjualan pun belum stabil dan usaha sempat berjalan dengan kondisi pas-pasan.
Perlahan namun pasti, Ono Dimsum mulai dikenal oleh masyarakat sekitar. Penjualan pun mulai meningkat, terutama setelah masyarakat mulai beradaptasi dengan kondisi pandemi dan aktivitas ekonomi kembali berjalan.
Tantangan Terbesar: Pungli dan "Jatah Preman"
Selain tantangan dari sisi pemasaran dan penjualan, Ono Dimsum juga menghadapi tantangan yang lainnya, yaitu adanya pungutan liar (pungli) atau "jatah preman". Fenomena ini masih sering ditemui di berbagai wilayah di Indonesia, di mana pelaku usaha kecil kerap diminta sejumlah uang dengan dalih keamanan atau alasan lainnya. Bagi usaha kecil seperti Ono Dimsum, pungli menjadi beban tambahan yang cukup memberatkan, karena harus mengeluarkan biaya di luar kebutuhan operasional.
Tantangan semacam ini memang tidak mudah diatasi, namun pemilik Ono Dimsum berusaha untuk tetap bertahan dan menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya. Ia juga berharap agar ke depannya pemerintah dan aparat terkait dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pelaku UMKM, sehingga mereka bisa fokus mengembangkan usaha tanpa harus khawatir dengan pungli atau gangguan eksternal lainnya.
Pesan untuk Pelaku UMKM dan Calon Pengusaha
Dari perjalanan panjang yang telah dilalui, pemilik Ono Dimsum memiliki pesan penting bagi para pelaku UMKM dan siapa saja yang ingin merintis usaha. Menurutnya, kunci utama dalam menjalankan usaha adalah konsistensi. Konsistensi dalam menjaga kualitas produk, pelayanan, dan semangat untuk terus belajar dan berinovasi.
"Yang penting konsisten, itu yang paling susah soalnya," ujar pemilik Ono Dimsum.
Konsistensi memang bukan hal yang mudah, apalagi ketika menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Namun, dengan tekad dan komitmen yang kuat, usaha yang dijalankan akan terus berkembang. Selain itu, penting juga untuk selalu terbuka terhadap perubahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal pemasaran dan teknologi.
Penutup
Kisah Ono Dimsum merupakan gambaran nyata perjuangan pelaku UMKM dalam membangun dan mengembangkan usaha di tengah berbagai tantangan. Mulai dari memilih jenis usaha yang tepat, menentukan strategi bisnis, menghadapi tantangan eksternal, hingga menjaga konsistensi dalam menjalankan usaha. Semua proses tersebut membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah.