Mohon tunggu...
Muhammad DzikriYanuar
Muhammad DzikriYanuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Selalu belajar dan tetap belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Tengah Pandemi, Adakah Hambatan?

25 Maret 2021   10:17 Diperbarui: 25 Maret 2021   10:35 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sedang mengelola online shop. Foto: iStock

Bogor - Sudah lebih dari setahun yang lalu sejak kasus Corona ditemukan pertama kali di wilayah Depok, Jawa Barat Indonesia. Mengharuskan seluruh rakyat Indonesia beradaptasi dengan kenormalan baru. Banyak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Para pemangku kebijakan baik di tingkat wilayah maupun nasional tersebut terus mengupayakan penekanan angka kasus corona di Indonesia. 

Salah satunya berimbas pada sektor Pendidikan. Menilik SDGs pada poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, pendidikan dewasa ini merupakan hak mendasar di dalam menilai kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya menusia dalam kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Implementasi dan pengembangan kajian pendidikan juga harus disesuaikan dengan kondisi serta situasi sosial yang ada di masyarakat. Sebab, pendidikan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif. Dikutip dari laman resmi SDGs.or.id. 

Menjadi perhatian khusus program SDGs ini di gaungkan di tengah pandemi. Target  pembelajaran untuk dikatakan pendidikan berkualitas harus tetap dicapai. Namun berbagai kendala terindikasi, yang paling menonjol ialah kendala teknologi. Banyak para tenaga pendidik dan kependidikan yang terhambat beradaptasi terhadap perpindahan dari luring ke daring yang perangkat pembelajarannya kini lebih sering menggunakan teknologi seperti vidio conference, atau link pengumpulan dan lain-lainya. Perlu adanya pencerdasan berupa vidio mengenai tutorial penggunaan perangkat teknologi pendukung pembelajaran jarak jauh.

Berdasarkan narasumber yang merupakan salah satu tenaga pendidik di Sekolah Dasar. Banyak rekan seprofesinya yang kurang melek akan teknologi. Rekannya tersebut kesulitan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh secara online.  Harapannya bisa dibuat vidio tutorial namun beliau pun sama terkendala akan teknologi untuk editing.  Beliau merasa kurang efektif dan belum menemukan metode yang esensinya sama ketika pembelajaran dilangsungkan secara offline. Sebisa mungkin beliau menjalankan tugas sebagai pengajar dengan memaklumi dan terus mendorong agar pembelajaran bisa berjalan walaupun dalam kondisi daring. 

Kendala tersebut tidak hanya menimpa tenaga pendidik, namun wali murid yang membimbing di rumah pun sebagian demikian. Tidak semua wali murid melek akan teknologi. Belum lagi wali murid yang memiliki kewajiban mengurus rumah tangga. Sudah setahun lebih bekerja ekstra. Seperti yang diceritakan oleh Rosmiati, kini sebagai ibu rumah tangga beliau harus pandai bagi waktu. Karena kewajibannya kini bertambah menjadi pembimbing anaknya. 

Apalagi dengan pembelajaran jarak jauh ini wali murid dituntut untuk memanfaatkan teknologi pembelajaraan seperti google meet, google classroom, g-form, dll.  Menurutnya itu merupakan kendala yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran pun menjadi kurang efisien karena tidak semua tugas dikumpulkan secara onlilne. Ada juga yang diminta secara offline. Ini menambah perhatian lagi untuk meluangkan waktu ke sekolah guna mengumpulkan tugas.

Selaras dengan Rosmiati yang memiliki anak kelas 2 SD. Nining pun demikian, beliau berkata sebab pembelajaran jarak jauh, menyebabkan waktu terkuras untuk membimbing anak. Sedang pekerjaan rumah lainnya pula harus dikerjakan. Kadang ia hampir seharian menatap siaga handphone miliknya ketika pembelajaran dan penugasan anaknya berlangsung. Sehingga rumah jadi sering berantakan.

Berdasarkan permasalahan yang dialami narasumber dirasa perlu untuk mengevaluasi proses pembelajaran agar berlangsung efektif. Metode yang ditawarkan haruslah sangat menarik apalagi untuk tingkat sekolah dasar. Pemerintah telah menjamin hak warga negara indonesia melalui UU no 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 1 yang menjelaskan "setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Walupun demikian semua elemen pendidikan harus bersinergi dan sadar akan pentingnya pendidikan agar pelaksanaan pendidikan berkualitas beradasarkan SDGs dapat terealisasikan secara maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun