Mohon tunggu...
Dzikra Haikal
Dzikra Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mengatasi umkm terhadap dampak pandemi covid-19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 10: Peningkatan Inovasi Produk Sambal di Masa Pandemi Covid 19

18 September 2021   18:38 Diperbarui: 18 September 2021   18:45 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kantor Kepala Desa Karangrejo

                                                                                                      KKN BTV 3 UNIVERSITAS JEMBER 

                                                                                                                           KELOMPOK 10

                                                                          PENINGKATAN INOVASI PRODUK SAMBAL SEBAGAI SOLUSI 

                                                                                                          DI MASA PANDEMI COVID-19

Kelurahan Karangrejo adalah kelurahan di perkotaan Banyuwangi yang letaknya berbatasan dengan Selat Bali. Di sepanjang garis pantai di Kelurahan Karangrejo (terutama di Lingkungan Pakem) banyak terdapat tambak ikan. Sebuah pantai bernama Pantai Pulau Santen berada di wilayah kelurahan ini. 

Kelurahan Karangrejo terdiri dari 3 lingkungan Lingkungan Kaliasin, Lingkungan Karanganom, Lingkungan Karanganyar. 

Kondisi di sepanjang garis pantai di Kelurahan Karangrejo (terutama di Lingkungan Karanganom) banyak terdapat tambak ikan. 

Sebuah pantai bernama Pantai Pulau Santen berada di wilayah kelurahan ini. Pantai dinamai seperti itu dikarenakan memang letaknya berada di Pulau Jawa dan untuk mencapai pantai pengunjung harus melewati jembatan kayu. Tak jauh dari Pantai 

Pulau Santen terdapat sebuah tempat yang diperuntukkan untuk upacara Ngaben untuk umat Hindu di Kota Banyuwangi. Di sisi utara kelurahan adalah kawasan tambak. 

Mayoritas dari gedung pabrik-pabrik ini sudah tidak difungsikan lagi menyusul tidak difungsikannya Jalur Kereta Api Kabat-Banyuwangi Lama. Sisi barat kelurahan adalah kawasan bergaya perkotaan yang terdiri dari pemukiman warga, Pasar Pujasera dan kampung pecinan. 

Pasar Pujasera adalah pasar yang menjual berbagai macam burung dan juga terdapat kedai-kedai dan warung-warung yang menjual makanan. 

Kelurahan Karangrejo dilalui oleh Jalan MT Haryono dan Jalan Pierre Tendean. Selain itu, di Kelurahan Karangrejo terdapat Stasiun Banyuwangi Lama yang sudah tidak difungsikan. Karena menjadi letak dari kawasan Kampung Pecinan di Banyuwangi, maka banyak berdiam orang-orang keturunan Tionghoa. 

Mereka kebanyakan bekerja sebagai pengusaha yang membuka usahanya di sepanjang Jalan Pierre Tendean. Sedangkan penduduk yang tinggal di sisi timur kelurahan mayoritas bekerja sebagai nelayan, pemilik tambak atau buruh tambak.

Oleh karena sistem pemasaran, diversifikasi produk dan kemasan yang menurut saya masih kurang, maka selama pandemic covid 19 ini, sangat dirasakan     oleh penjual sambal di Desa Karangrejo karena  mengalami penurunan omset yang sangat drastis. 

Mencermati hal tersebut maka saya Dzikra Haikal, mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Karangrejo ini, tertarik untuk membantu dan mengajak para pelaku penjual sambal di desa ini untuk keluar dari masalah penurunan omset penjualan yang menurun dan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dimasa pandemi ini.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2021 hingga 10 September 2021. 

Kegiatan pengabdian tersebut diawali dengan meminta perizinan kepada Kepala Desa Karangrejo untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Setelah menemukan sasaran/mitra maka saya Dzikra Haikal melakukan diskusi untuk mempermudah/membantu permasalahan apa saja yang tengah dihadapi oleh sasaran  dan juga menyampaikan program yang   akan direalisasikan kepada pelaku penjual sambal, yaitu :

1. Pendampingan pelatihan inovasi produk

2. Branding

3. Pengembangan pemasaran melalui digital marketing

Tahap pertama dimulai dengan melaksanaan pelatihan dan bimbingan  terkait produk sambal. Dengan pelatian tersebut difokuskan agar pelaku penjual sambal dapat mengetahui sebuah  varian baru seperti sambal home made yang bahan bakunya terdiri dari rempah-rempah yang belum pernah ada di produk sambal lain.

 Tahap pelaksanaan yang kedua yaitu memberikan pelatihan agar produk mampu bersaing  dipasar dan dapat menarik minat pembeli, ditahap ini dilakukan dengan cara menyediakan kemasan dan brand dalam bentuk logo/stiker. Tahap terahir yaitu melakukan pemasaran melalui media sosial instagram dan whatshapp. 

Pada tahap digital marketing ini produk dikemas dengan visualisasi yang menarik dan menyertakan deskripsi atau informasi terkait produk yang dipasarkan. 

Dengan adanya program pelatihan, inovasi produk, pemberdayaan dan pendampingan digital marketing diharapkan pelaku penjual sambal mampu meningkatkan jumlah permintaan konsumen untuk meningkatkan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.

whatsapp-image-2021-08-20-at-22-11-29-1-6145cca601019059484e9a12.jpeg
whatsapp-image-2021-08-20-at-22-11-29-1-6145cca601019059484e9a12.jpeg

                                                                                                    Gambar 2. Penyampaian Program Kerja

Program kerja telah disetujui, kegiatan selanjutnya adalah mendaftarkan kelas dan mentor yang akan dilaksanakan pada minggu ke dua dan ketiga secara offline di rumah sasaran yaitu di Desa Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi  dengan materi yang akan disampaikan yaitu :

  1. Pelatihan cara membuat logo usaha dan daftar menu produk yang menarik, dilaksanakan pada Jumat, 20 Agustus 2021 jam 09.00 WIB.
  2. Pelatihan cara memperluas usaha melalui sosial media, dilaksanakan pada Sabtu, 21 Agustus 2021 jam 09.00 WIB.
  3. Pelatihan cara memotret produk makanan agar menarik hanya dengan menggunakan handphone saja, dilaksanakan pada Kamis, 21 Agustus 2021 jam 09.00 WIB.

Kegiatan selanjutnya adalah percobaan produk sambal home made yang akan dijual, penulis mencoba menggali informasi mengenai cara pembuatan sambal home made ke berbagai penjual sambal. Setelah itu dilakukan pembuatan samal home made yang pada umumnya sangat laris di kalangan berbagai usia.

pelatihan pertama mengenai cara membuat logo. Pada pelatihan ini penulis mengenalkan aplikasi yang cocok untuk pemula yaitu aplikasi canva dan mempraktikkan penggunaannya untuk membuat logo dan daftar menu produk untuk usaha beliau.

  

Gambar 3. Pembuatan Sambal Home Made
Gambar 3. Pembuatan Sambal Home Made
                                   

 Gambar 4. Pembuatan Logo Sambal Home Made
 Gambar 4. Pembuatan Logo Sambal Home Made

                                                                                      

Gambar 5. Hasil Akhir Desain Sambal Home Made
Gambar 5. Hasil Akhir Desain Sambal Home Made

                                                                                       

Gambar 6. Pelatihan Foto Produk Sambal Home Made
Gambar 6. Pelatihan Foto Produk Sambal Home Made

Pada promosi kali ini maka diciptakan brand produk baru dengan nama Sambal Lutchu. Selain logo produk, penulis dan pemilik usaha membuat packaging produk agar menarik. Selanjutnya yaitu  pada varian rasa, yang awalnya hanya bahan pokok biasa kini menambah rasa varian baru yaitu dengan bahan rempah- rempah yang  jarang orang  lain ketahui. Setelah melakukan percobaan pembuatan varian rasa, baru akhirnya dapat direalisasikan sesuai dengan yang diinginkan. 

Produk telah siap untuk dipasarkan, Langkah selanjutnya dengan membuat akun sosial media (Instagram Whatsapp dan Shopee) sebagai tempat pemasaran dengan  nama @sambal.lutchu Dalam promosi melalui media sosial tentu membutuhkan konten promosi semenarik mungkin, sehingga penulis melakukan foto produk agar dapat menarik perhatian konsumen. Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat terus membantu dalam penjualan produk @sambal.lutchu dan tentu harus tetap konsisten dalam melaksanakannya.

(Dzikra Haikal /KKN BTV-3/Kelompok 10/Karangrejo/Banyuwangi/Banyuwangi/Dr. Nita Kuswardhani, S.TP.,M.Eng)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun