Mohon tunggu...
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku Mohon Tunggu... Sarjana Hukum

Seorang Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Local Wisdom Dandangan: Jejak History, Makna, dan Perubahan di Era digitalisasi

5 Februari 2025   09:05 Diperbarui: 5 Februari 2025   09:58 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang terus berkembang, salah satunya adalah Tradisi Dandangan di Kudus, Jawa Tengah. Tradisi ini bukan sekadar perayaan menyambut bulan suci Ramadan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang mencerminkan nilai-nilai ekonomi, sosial, dan spiritual masyarakat setempat.

Asal-Usul dan Sejarah Dandangan

Pasar Rakyat Tradisi Dandangan (Sumber: Foto Pribadi)
Pasar Rakyat Tradisi Dandangan (Sumber: Foto Pribadi)

Tradisi Dandangan berakar dari masa Sunan Kudus, salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Konon, masyarakat Kudus dan sekitarnya dahulu berkumpul di sekitar Masjid Menara Kudus untuk menantikan pengumuman awal Ramadan dari Sunan Kudus. Kerumunan ini lambat laun berkembang menjadi pasar dadakan, di mana para pedagang menjajakan berbagai kebutuhan untuk persiapan bulan puasa.

Makna di Balik Perayaan

Dandangan bukan hanya tentang perdagangan dan kemeriahan pasar, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Tradisi ini menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menyambut bulan penuh berkah. Selain itu, Dandangan juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM lokal untuk meningkatkan ekonomi mereka menjelang Ramadan.

Perubahan dan Adaptasi di Era Modern

Seiring dengan perkembangan zaman, Tradisi Dandangan mengalami berbagai transformasi. Jika dahulu perayaan ini hanya berpusat di sekitar Masjid Menara Kudus, kini pemerintah setempat mengelola acara ini dengan lebih terorganisir, melibatkan banyak sektor, dan bahkan menjadikannya sebagai daya tarik wisata budaya.

Digitalisasi juga mulai merambah tradisi ini. Banyak pedagang kini memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk khas Dandangan. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya yang semakin memperkaya pengalaman pengunjung.

Masa Depan Tradisi Dandangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun