Mohon tunggu...
Imam Dzaky
Imam Dzaky Mohon Tunggu... -

Ingin hidup mandiri

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Empat Mahasiswa FTP UB Temukan Solusi Peningkatan Kualitas Gula Merah

8 Juli 2014   20:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:59 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seiring dengan semakin tingginya permintaan akan komoditas gula merah di Indonesia, perlu adanya upaya yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan produktifitas akan gula merah. Tetapi faktanya dilapangan justru menunjukkan banyaknya permasalahan dalam proses pengolahan gula merah ini. Seperti pada Kelompok Masyarakat Sari Madu, Desa Sukolilo, Kecamatan wajak, Kabupaten Malang. Pada Proses pengolahan tebu hingga menjadi gula merah, Kelompok Masyarakat Sari Madu ini masih menggunakan proses pengolahan secara konvensional, yaitu dengan  menggunakan mesin  penggiling  tebu  yang  digerakkan  oleh  mesin  diesel,  sebuah  tungku  pembakaran  yang  di  atasnya  terdapat  dua belas  buah  wajan  untuk  memasak  nira, sebuah bak atau wadah untuk mendinginkan gula yang sudah masak dan alat cetak   (tempurung   kelapa,   cetakan   batu   merah,   bambu   atau   paralon ). Ditinjau dari proses pengolahan secara konvensional ini, ditemukan masih banyak kekurangan dari produk gula merah yang dihasilkan. Diantara kekurangan tersebut ialah, warna yang dihasilkan berwarna gelap, tekstur yang lembek, aroma yang sengit serta berkurangnya kadar nutrisi yang terkandung dalam gula merah itu sendiri. Selain itu, Kekurangan dari proses pengolahan secara konvensional ini pun terdapat pada proses pengolahannya yang masih menggunakan zat kimia serta tingginya polusi udara yang dihasilkan.

Berangkat dari keprihatinan tentang buruknya proses pengolahan gula merah secara konvensional pada Kelompok Masyarakat Sari Madu ini membuat keempat mahasiswa Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian(FTP), Universitas Brawijaya menawarkan alat pengolahan gula merah secara modern yang diberi nama “SUPERNOVA TECHNOLOGY(Sugar  Processing  Smart Innovative  Technology). Empat  mahasiswa tersebut adalah Widyo Bayuaji, Rohisu Rizki Nadifa, Imam Zaki NH dan Gilang Radhitya P. dibawah bimbingan Mas’ud Effendi, STP,MP melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi( PKM-T).

SUPERNOVA TECHNOLOGY ini berfungsi untuk menggantikan alat konvensional  (Tungku dan wajan) yang selama ini digunakan sebagai pengolah gula merah tebu. Alat ini terdiri dari tangki evaporator, Water jet pump dan  pemanas.  Evaporator  merupakan  wadah  silindris  yang  digunakan  sebagai pemekat larutan. Piranti ini menggunakan evaporator pada proses pemasakan gula merah tebu, pump jet merupakan alat yang berfungsi  sebagai pengoptimal kondisi vakum  dan  pemanas  merupakan  bagian  alat  yang  berfungsi  sebagai  pemanas evaporator  dengan  menggunakan  energi  yang  seminimal  mungkin. Adapun kelebihan dari SUPERNOVA TECHNOLOGY antara lain, mampu menjaga warna gula merah tetap menarik(cokelat kekuningan), tekstur lebih padat serta beraroma gula merah. Selain itu keunggulan lain yang dimiliki alat ini mampu meningkatkan kualitas gula merah tanpa menggunakan zat kimia serta mampu meminimalisasi dampak polusi udara yang dihasilkan pada proses pengolahanya.

Dengan menggunakan SUPERNOVA TECHNOLOGY, diharapkan mampu  mengatasi permasalahan yang ada pada Kelompok Masyarakat Sari Madu baik dari segi kualitas maupun dari segi efesiensi dari proses pengolahan gula merah tebu pada Kelompok Masyarakat Sari Madu Desa Sukolilo Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun