Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Alumnus Pemali Boarding School PT Timah Tbk

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membumikan Nilai-nilai Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa

1 Juni 2023   03:00 Diperbarui: 1 Juni 2023   11:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kumparan.com

Upacara bendera dalam memperingati hari lahir Pancasila merupakan suatu tradisi baik sebagai salah satu ikhtiar dalam rangka mengenang sejarah perjuangan para tokoh pendiri bangsa yang mengorbankan tenaga, waktu, dan pikiran untuk merumuskan beberapa poin yang akan menjadi prinsip bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini dikenal dengan istilah Pancasila.

Pancasila yang kini menjadi ideologi negara kita dan keperibadian bangsa adalah warisan yang harus kita jaga dan lestarikan.

Perlu dipahami bahwa bukanlah hal yang mudah bagi mereka tokoh pendiri bangsa untuk merumuskan Pancasila. Ir. Soekarno pernah mengatakan “Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila, apa yang ku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.” Ungkapan dari bapak proklamator Indonesia itu memberi pesan implisit yang mendalam. Bahwa Pancasila  tidak lahir begitu saja. Namun, hasil kerja keras dan buah pikiran para pendiri bangsa yang telah memiliki semangat persatuan dan kesatuan untuk memerdekakan negara ini dari belenggu penjajahan.

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa tujuh puluh tujuh tahun yang lalu berbuah pada apa yang kira rasakan saat ini. 

Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi pegangan dalam kehidupan tata negara yang teratur dan harmonis, menaungi keanekaragaman yang ada sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. 

Namun, sebagai bentuk menghargai para tokoh bangsa yang telah merumuskan dan mewariskan Pancasila tidaklah cukup hanya dengan melaksanakan upacara bendera setiap tahunnya. 

Momentum peringatan hari lahir Pancasila harus menjadi refleksi bagi segenap bangsa Indonesia. Apakah gagasan cemerlang dari tokoh bangsa tersebut mampu dimaknai dalam kehidupan oleh bangsa Indonesia? Sudahkah segala bentuk aktivitas kita sejalan dengan nilai-nilai Pancasila?

Peringatan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni terkadang hanya sebuah seremonial belaka. Hakikat dan makna lahirnya pancasila belum mampu mewujudkan masyarakat yang berpegang teguh pada Pancasila dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan. Mengapa demikian?

Faktanya, masih banyak fonemena terjadi pada negeri ini yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tingginya angka korupsi, kasus kejahatan yang masih merajalela, pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang terjadi dimana-mana, dan aneka bentuk konflik yang mengatasnamakan perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan adalah bentuk bahwa nilai-nilai Pancasila yang diwariskan oleh para pendiri bangsa hanya sebatas teori tanpa mampu diwujudkan dengan aksi. 

Tidaklah berlebihan jika penulis mengatakan bahwa pancasila saat ini hanyalah sekadar slogan atau lima asas sebatas tulisan namun kering makna. 

Sebagai generasi penerus bangsa, kita bertanggung jawab supaya eksistensi Pancasila di bumi pertiwi ini tidak hilang dan tenggelam seriring perkembangan zaman. 

Pancasila harus tetap tegar di tengah arus goncangan yang melanda dan menjadi pelindung dari hal-hal yang dapat mengancam identitas bangsa.

Salah satu identitas dari bangsa Indonesia adalah kaya keberagaman agama, suku, adat istiadat, budaya dan bahasa. Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah angurah yang wajib untuk kita jaga dan syukuri.

Bentuk menjaga dan mensyukurinya adalah dengan menempatkan Pancasila diatas segala-galanya sebagai asas dan pedoman dalam cara pandang dan bertindak komponen bangsa. 

Bangsa Indonesia juga harus menjaga integrasi dari berbagai hal yang mendorong terjadi konflik atas dasar perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.  Kesadaran bahwa kita adalah masyarakat yang majemuk adalah langkah awal dalam menumbuhkan semangat toleransi atas keberagaman.

Dalam rangka menjaga eksistensi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat bernegara, penanaman nilai-nilai Pancasila adalah usaha yang harus dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, termasuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah perlu menjadi suatu perhatian khusus. 

Sekolah sebagai lingkungan pembentukan karakter menjadi ladang tanam nilai bagi siswa. Produk dari aktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah generasi penerus bangsa yang berpikir, berucap, dan berpikir sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini termasuk adanya kebijakan profil pelajar Pancasila adalah langkah kecil yang mendorong terwujudnya para penerus bangsa yang memiliki kompetensi global dengan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 

Enam pilar dari profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif sangat penting untuk diterapkan. 

Mengapa demikian? Karena Indonesia dimasa depan membutuhkan generasi tangguh dan sukses yang mampu menghadapi tantangan, mengantisipasi berbagai perubahan dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Upaya untuk mengaktulisasikan Pancasila dalam program profil pelajar Pancasila membutuhkan sinergi dan komitmen dari berbagai pihak. Kerja sama antara sekolah dan pemerintah perlu dilakukan untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik, berkelanjutan serta berdampak positif bagi kehidupan siswa sehari-hari.

Selain sekolah, keluarga sebagai lingkungan pertama seorang anak mendapatkan pendidikan, juga berperan penting dalam membentuk generasi yang berkarakter sesuai Pancasila. 

Penanaman nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dapat dilakukan dengan berbagai hal seperti mengajak anak untuk selalu beribadah, mengajarkan toleransi, menumbuhkan rasa tenggang rasa, membiasakan anak untuk menyampaikan dan menghargai pendapat, dan menerapkan kedisiplinan dan tanggung jawab kepada seorang anak.

Dengan menerapkan hal-hal tersebut kepada anak, dampaknya akan sangat besar bagi sang anak tersebut saat mereka sudah memasuki dunia pendidikan di sekolah dan masyarakat.

Kesimpulannya, momentum hari lahir Pancasila harus dimaknai dengan sebenar-benarnya. Pancasila yang selalu dibacakan saat upacara bendera harus mengakar ke dalam diri masing-masing individu. Tidak sekadar hafalan dan teori semata namun implementasi Pancasila dalam setiap aspek kehidupan jauh lebih penting. 

Negara ini membutuhkan para generasi bangsa yang melek dengan perubahan, menghargai setiap keberagaman yang menjadikan negeri ini kaya akan budaya, dan mampu menghadapi setiap tantangan yang dapat merusakan identitas dan keperibadian negara kita. 

Semangat Pancasila sebagai jati diri bangsa harus selalu berkobar dalam setiap jiwa putra-putri bangsa demi mewujudkan Indonesia berkebinekaan, berkemajuan dan berperadaban.


Selamat hari lahir Pancasila 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun