Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cengkeh

25 Juli 2025   21:13 Diperbarui: 25 Juli 2025   21:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencari tau asal dan manfaat dari cengkeh lewat bantuan AI ternyata cukup membantu saya. Berikut ini hasilnya:

1. AsalUsul dan Sejarah Singkat

Cengkeh berasal dari Pulau Maluku (Maluku, Indonesia) dan telah digunakan sejak ribuan tahun lalu dalam perdagangan rempah di jalur maritim Austronesia serta dunia klasik seperti Romawi sejak abad pertama SM (Health). Nama ilmiahnya Syzygium aromaticum termasuk keluarga Myrtaceae, dulu disebut Eugenia caryophyllata (Wikipedia).

2. Komposisi Kimia dan Kandungan Aktif

a. Minyak Atsiri

  • Minyak cengkeh dari bunga (bud oil) mengandung 70--90% eugenol, serta eugenol asetat, caryophyllene, dan humulene (Wikipedia).

  • Minyak dari daun mengandung eugenol 70--82%; dari batang bahkan mencapai 85--92% (Wikipedia).

b. Senyawa Fenolik & Flavonoid

  • Fenolik utama: asam galat (~783mg/100g) dan tanin hidrolyzable (~2375mg/100g) (Reddit, Reddit).

  • Turunan fenolik lain: asam kafeat, ferulat, elagat, salisilat.

  • Flavonoid seperti quercetin dan kaempferol glycosilated hadir dalam konsentrasi rendah (Reddit).

c. Senyawa Volatile Lainnya

Termasuk pinene, limonene, farnesol, benzaldehyde, 2heptanone, ethyl hexanoate (Reddit).

3. Manfaat Kesehatan berdasarkan Kajian Ilmiah

a. Antioksidan & AntiInflamasi

  • Minyak daun clove menunjukkan aktivitas scavenging DPPH, kemampuan pengikat besi, dan menekan peroksidasi lipid, melebihi standar BHT/BHA (PubMed, American Chemical Society).

  • Review terbaru menyimpulkan cengkeh memiliki aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan anti-nociceptive serta kuat dalam aplikasi industri pangan/obat (PMC, American Chemical Society).

b. Antimikroba & Antibakteri

  • Uji terhadap Staphylococcus aureus: MIC ~0,625mg/mL, dan mekanismenya meliputi pelangsungan membran dan penghentian sintesis DNA/protein dalam sel bakteri (PMC).

  • Kajian tahun 2024 menunjukkan efektivitas antibakteri dan antibiofilm clove oil terhadap berbagai bakteri patogen klinis (PubMed).

c. Antikanker (In vitro)

  • Ekstrak etanolik mencapai IC ~2,53g/mL terhadap sel kanker kolon HCT; ekstrak chloroform juga menunjukkan efek apoptotik pada sel kanker paru-paru (A549, H1299) dengan menekan migrasi sel dan induksi caspase-3 (PMC).

d. Efek Antidiabetik (Hewan dan Sel)

  • Pada tikus diabetik, bubuk cengkeh menurunkan gula darah puasa dan menghambat glucosidase mengurangi absorpsi glukosa; juga menurunkan ekspresi PEPCK dan G6Pase pada sel hati (sciencedirect.com).

e. Efek Klinis Terbatas pada Manusia

  • Satu studi kecil (n=13) menggunakan ekstrak cengkeh 250mg/hari selama 30 hari menunjukkan penurunan glukosa pasca-makan pada individu pradiabetes/normal (Health).

  • Kajian lainnya mengamati penurunan risiko pneumonia pada pasien ICU yang diberi obat kumur berbasis cengkeh dibanding standar selama 5 hari (Health).

4. Keamanan & Efek Samping

  • Eugenol dapat bersifat toksik bila dikonsumsi dalam jumlah besar; sudah dilaporkan kerusakan hati dan ginjal, terutama pada anak-anak yang mengonsumsi minyak murni tanpa pengenceran (Wikipedia, verywellhealth.com, Health).

  • WHO menetapkan batas aman konsumsi cengkeh harian sebagai 2,5mg per kg berat badan (Health).

  • Interaksi mungkin terjadi dengan obat diabetes atau antikoagulan risiko hipoglikemia atau perdarahan meningkat (Health, verywellhealth.com).

  • Tidak disarankan untuk bayi, anak kecil, ibu hamil atau menyusui tanpa konsultasi medis.

5. Ringkasan Tabel

Aspek Rincian

Kandungan utamaEugenol (70--90%), eugenol asetat, caryophyllene, humuleneFenolik & FlavonoidAsam galat tinggi, tanin, quercetin, kaempferolManfaat potensialAntioksidan, antibakteri, antikanker (in vitro), antidiabetik (hewan/sedikit manusia)RisikoHepatotoksisitas, gangguan ginjal, interaksi meds, risiko pada anak-anak

6. Kesimpulan & Rekomendasi

Cengkeh merupakan rempah tropis asal Indonesia dengan kandungan aktif seperti eugenol, fenolik, dan flavonoid yang telah terbukti secara in vitro dan pada hewan memiliki aktivitas farmakologis seperti antioksidan, antimikroba, antikanker, dan antidiabetik. Namun, bukti pada manusia masih sangat terbatas, terutama di luar penelitian kecil. Penggunaan minyak cengkeh (essential oil) membutuhkan kehati-hatian karena potensi toksisitas serius. Untuk aplikasi kesehatan, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak atau ibu hamil.

Ternyata boleh juga manfaat cengkeh ini, produk lokal yang bisa banget mendunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun