Mohon tunggu...
Dyandra Annisafira
Dyandra Annisafira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Murka

28 September 2022   20:58 Diperbarui: 28 September 2022   21:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           “Saatnya istirahat … saatnya istirahat” bel sekolahku berbunyi tepat pada saat jam 9, tepat juga pada saatnya istirahat. Kala itu, aku membawa bekal favoritku ya! Ayam suwir. Itu menjadi salah satu masakan ibuku yang menjadi favoritku, apalagi dimakannya dengan nasi hangat, kalianpun membayangkannya akan sangat nikmat bukan? Kali ini aku memakan bersama dengan teman sebangkuku namanya, Shanin. Nama yang cantik bukan? Jika kalian membayangkan Shanin memilki wajah yang sangat cantik, ya benar! Shanin sama seperti yang kalian bayangkan. Shanin juga menjadi salah satu sahabat baikku diantara Alma dan Sandra.

            “Nyadar gak sih, kita udah lama gak main bareng lagi? Terakhir kaya 3 bulan yang lalu deh” kata Shanin kepadaku, “Ih iya juga ya? Mau main gak? Nanti ajak Alma sama Sandra juga” jawabku. Shaninpun meng-iya kan jawabanku dengan tanda mengacungi jempol, karena mulutnya yang penuh dengan makanan, sama juga denganku yang sedang memakan bekal. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 artinya istirahat sudah berakhir, Aku dan Shanin pun tentu sudah menghabiskan bekal dengan lahap sampai kotak makanku bersih. Tak lama dari itu, Ibu Anindya datang guru mata pelajaran Fisika, bisa dibilang mata pelajaran yang kurang aku sukai.

            Karena pada saat hari Selasa kemarin kelasku mengadakan Ulangan Fisika dan hari ini pun ada pelajaran fisika, maka hasil ulangan pun dibagikan. Ibu Anindya mengumumkan siapa saja yang lulus dalam ulangan tersebut, dan Alhamdulillah nya Aku dan Shanin disebutkan oleh Ibu Anindya, yang artinya kami lulus. Pelajaran pun berjalan dengan lancar hingga akhir, jam tepat menunjukkan diangka 13.00 tak lama bel pulang berbunyi.

Aku dan Shanin sedang menunggu Alma dan Sandra di Gerbang Sekolah untuk melakukan hal yang biasa kita lakukan setelah pulang sekolah, selang beberapa menit Alma dan Sandra pun mulai menunjukkan batang hidungnya, dan menghampiri Aku dan Sandra.

“Hii, kita pulang sekarang aja yuk”, kataku kepada Shanin, Alma dan Sandra.

Mereka bertigapun serentak menganggukan kepala, yang tandanya mereka menyetujuinya. Lucu ya? Seperti anak kembar. Karena rumah kami berempat cukup berdekatan dan jaraknya cukup dekat dengan Sekolah, maka kamipun pulang ke Rumah dengan berjalan kaki. “Besok libur kan? Kita main yuk di Rumahku” kata Shanin memecah keheningan kita yang sedang jalan menuju Rumah masing-masing.

“Eh, ayo! Kita juga kebetulan udah lama gak main, bener kan?” kata Alma dengan semangat. Setelah berbincang cukup lama, akhirnya kita memutuskan untuk bermain di Rumah Shanin pada Sabtu siang pukul 13.00, tak terasa satu-persatu mulai memasuki rumah masing-masing. Dan sekarang hanya Aku sendiri, karena Rumahku terletak paling ujung di Gang Rumah Shanin, Alma dan Sandra.

            Keesokan harinya, tepat pukul 13.00 kami sudah berada di Rumah Shanin. Kamipun menghabiskan waktu dengan mengobrol keseharian masing-masing, makan makanan favorit kita, nonton film, hingga foto-foto. Menurutku foto-foto ketika sedang bermain adalah suatu hal yang tidak boleh ditinggalkan, karena belum tentu kita bisa mengulang kembali moment yang telah usai, jadi foto bisa dibilang obat rindu disuatu hari nanti.

Waktupun menunjukkan pukul 16.00, begitu cepat ya? Aku, Alma dan Sandra segera pulang ke Rumah masing-masing dan tak lupa untuk pamit kepada Mama Shanin. “Tante, makasih banyak ya, maaf kita ngerepotin” kata Sandra sambil mencium tangan Mama Shanin, diikuti oleh Aku dan Alma “Ih, gapapa, sering sering main kesini ya” ucap Mama Shanin. Tak sampai dari 5 menit Aku, Alma, dan Sandra sudah sampai di Rumah masing-masing.

Setelah sampai di Rumah, akupun langsung membuka hpku dan melihat foto-foto yang tadi, senyumku langsung merekah seketika ketika melihat foto-foto itu, tetapi lama kelamaan pertahanan dimataku mulai goyah juga, terlintas dipikiranku “Gimana ya, kalau nanti kita udah gak sedeket ini lagi” ah tapi yasudahlah ini kecil kemungkinan juga untuk terjadi. Jari jemariku spontan untuk mengetik “foto ini lucu kita post yuk” ke grup yang dihuni oleh ke 3 Sahabatku. Shanin dan Sandra sangat antusias ketika aku mengirimkan bubble chat tersebut, namun tidak dengan Alma. Ia hanya melihat bubble chat dariku saja tanpa merespon apapun. Aku mulai curiga dengan Alma, dilihat dari gerak-gerik dia di Rumah Shanin tadi, dari mimik mukanya juga menunjukkan bahwa ia sedang merasa tidak baik-baik saja atau ada yang mengganjal mungkin dihati dan pikirannya? Akupun tidak tahu. Tapi yang jelas, Aku, Sandra dan Shanin meng-upload foto kita di Instagram masing-masing.

            Tapi tiba-tiba ada 1 notif muncul yang menggangguku, Aku pikir aku yang salah baca tetapi benar saja ketika aku baca ulang lagi notif tersebut, isinya benar-benar menyinggungku. Akupun langsung menghubungi Shanin, Sandra tapi tidak dengan Alma. Mungkin kalian bertanya mengapa Aku tidak menghubungi Alma? Tapi, inilah awal mula permasalahan ini terjadi. Tidak, aku tidak sama sekali menyalahkan Alma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun