Ketika persaingan menjadi tajam
Meski dilumur oleh kata sehat
Kesumatlah ujung akhirnya
Serempak tertelan bumi yang sudah tak ramah lagi
Saling berbaku hantam teramat sulit dihindari
Kepentingan pribadi mengawak menumbuk
Berbalut nafsu serakah berpuncak hegemoni
Kuat menggilas, lemah pun tergilas
Saling berbagi tak lagi ditemuiÂ
Di buku harian dan kamus peradaban
Pantulan gelap cahaya menyelimuti orkestra kehidupan
Seolah hanya menanti terban sesaat lagi
Ketimpangan kian menjadi-jadiÂ
Menggantikan surga yang hilang
Menguji anak manusia yang masih memiliki ketulusan hati
Bersiaplah!
Tunak dalam syukur dan taubat ...
Sanggupkah?Â
Kota Malang, Agustus di hari kedelapan belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.