"Satu lagi, Warga kita wafat dan diputus akibat Kopid-Salongos...", kata Sam Rastam saat itu, Januari hari kedua puluh dua, 2021.
"Sampeyan tahu dari mana ? Apa itu dari sumber yang laik dipercaya, Kang ?", sahut Sam Kardi.
"Ya, dari dokter kepala rumah sakit, tempat sang mendiang dirawat selama seminggu", jawab Sam Rastam.
"Dokter yang sampeyan maksud itu kan Warga kita ? Warga RT 03, kan ?", cecar tanya Sam Kardi.
"Ya, betul sekali, sampeyan tak salah arah bicaranya", timpal Sam Rastam.Â
Sepemahaman ayas, Sam Hery itu sempat dirawat inap di sebuah klinik di daerah Kampung Polowijen, yang konon adalah klinik bernuansa alternatif herbal. Dan sakit yang dikeluhkan adalah gangguan pada Lambungnya. Selepas dari klinik, tampaknya mendiang Hery saat itu masih belum puas dan merasa belum tuntas hasil terapinya atas sakit yang dideranya, pasca dirawat di klinik dimaksud. Lalu, minta kepada sang Ojob untuk dirujuk ke rumah sakit saja.
"Kang, kalau sampeyan minta dirujuk ke rumah sakit, apa sudah sampeyan pertimbangkan dengan situasi dan kondisi saat ini ? Kalau di rumah sakit, wajib diterapkan protokol dan ayas gak bisa nunggu atau mendampingi setiap saat, lho?"Â
Begitulah penuturan sang Ojob saat itu kepada mendiang seperti yang dituturkan kepada Ojob ayas. Dalam kesehariannya, antara Ojob ayas dengan Ojob mendiang sudah lama terjalin keakraban.Â
Singkat cerita...
Jelang Maghrib, terdengar gema siaran dari Corong Mushala RT 04.
"Innalillahi Wa Innalillahi Roji'un... Innalillahi Wa Innalillahi Roji'un ... Innalillahi Wa Innalillahi Roji'un... Telah berpulang ke Rahmatullah, pada hari  hari ini, Jumat, dua puluh dua Januari 2021. Nama : Bapak Hery, umur : lima puluh empat tahun, alamat : wilayah RT 03, keluarga dari Ibu Yuli. Jenazah akan dimakamkan hari ini juga, malam ini juga...".