Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Impian Tak Berwujud

16 Desember 2020   00:33 Diperbarui: 16 Desember 2020   00:38 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saling kasih sayang, saling memakmurkan, masih sebatas angan

Laksana satu tubuh, di kala satu bagian sakit, bagian lain pun turut merasakan, masih sebatas harapan 

Hakikat pemimpin adalah budak dari rakyatnya, berpiramidal terbalik, masih dalam tataran nilai folosofis, kosong belum menjelma 

Hakikat manusia tercipta adalah sama tiada beda, masih sebuah tetesan konsepsi nilai, bergulir dari waktu ke waktu lewat jendela sekolah, berhenti dalam doktrin menggema di alam pikiran para sarjana 

Lantas, dimanakah hakikat kehidupan ideal kudapatkan agar aku bisa berlabuh dan terayomi ?

Dimanakah ?

Bilakah ?

Apakah masih berupa impian-impian belaka dan tak akan pernah kujumpai di alam nyata ?

Begitukah ?

Kota Malang, 16.12.2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun