Mohon tunggu...
Dwita Widyastuti
Dwita Widyastuti Mohon Tunggu... Guru

Mahasiswa PPG Calon Guru 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengoptimalkan Potensi Peserta Didik Melalui Pembelajaran Responsif Budaya

31 Januari 2025   19:27 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:31 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap peserta didik memiliki latar belakang budaya yang unik. Dalam dunia pendidikan yang semakin beragam, penting bagi guru untuk memahami keragaman budaya peserta didik. Keragaman budaya tersebut dapat diintegrasikan ke dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran yang responsif budaya (culturally responsive teaching/CRT) adalah pendekatan pedagogis yang mengakui dan menghargai keberagaman budaya siswa. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi setiap individu.

Apa itu Pembelajaran Responsif Budaya?

Pembelajaran responsif budaya atau sering dikenal dengan pendekatan culturally responsive teaching adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan budaya siswa sebagai pusat perhatian. Menurut Arif, dkk (2021) pendekatan culturally responsive teaching merupakan suatu metode pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kesetaraan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pendidikan tanpa memandang latar belakang budaya mereka. Melalui pendekatan ini pelaksanaan pembelajaran dapat melibatkan partisipasi aktif peserta didik baik dengan berkomunikasi hingga berkolaborasi dengan teman-temannya. 

Manfaat Pembelajaran Responsif Budaya

Melalui penerapan pembelajaran responsif budaya/CRT, terdapat manfaat dalam pelaksanaannya yang dituliskan oleh Kristin Burnham dalam artikelnya antara lain:

  • Mengakui dan menghargai identitas budaya siswa: Guru akan berusaha memahami nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman hidup yang berbeda-beda dari setiap peserta didik.

  • Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif: Guru menciptakan lingkungan kelas yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik, di mana mereka merasa dihargai dan diterima.

  • Membangun pemikiran kritis dan hubungan yang positif: Guru membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati dengan peserta didik dari berbagai latar belakang budaya. Serta dapat mengembangkan pemikiran kritis dalam memahami konteks keberagaman budaya.

  • Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran: Guru mengintegrasikan budaya peserta didik ke dalam materi pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna bagi peserta didik.

Mengapa Pembelajaran Responsif Budaya Penting?

Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) menawarkan banyak manfaat yang signifikan bagi perkembangan peserta didik. Pertama, ketika peserta didik merasa bahwa budaya mereka dihargai dan dihormati, motivasi mereka untuk belajar meningkat, serta keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran menjadi lebih tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa peserta didik yang diajar dengan pendekatan CRT cenderung mencapai prestasi akademik yang lebih baik, karena materi yang diajarkan relevan dengan latar belakang budaya mereka, sehingga lebih mudah dipahami dan diterapkan. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Enjelina, dkk (2024).

Selain itu, CRT membantu peserta didik mengembangkan kesadaran akan keberagaman budaya di sekitar mereka. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, peserta didik dipersiapkan untuk hidup di masyarakat yang multikultural, yang sangat penting di dunia global saat ini. Pendekatan ini juga mendorong pengembangan karakter yang kuat pada peserta didik, seperti nilai-nilai toleransi, empati, dan rasa hormat terhadap orang lain.

Secara keseluruhan, pendekatan CRT tidak hanya memfasilitasi prestasi akademis yang lebih baik, tetapi juga membentuk peserta didik menjadi individu yang lebih peka dan toleran terhadap keberagaman budaya. Dengan demikian, CRT memainkan peran penting dalam mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dan dinamika dunia nyata dengan pemikiran kritis dan kesadaran sosial yang tinggi.

Implementasi CRT dalam Pembelajaran

Ada beberapa cara untuk menerapkan culturally responsive teaching dalam pembelajaran, antara lain:

  • Menggunakan bahan ajar yang relevan dengan budaya siswa: Misalnya, menggunakan tarian, musik, atau karya seni dari budaya peserta didik.

  • Membuat koneksi antara materi pelajaran dengan pengalaman hidup peserta didik: Misalnya, mengaitkan konsep matematika dengan permainan tradisional yang familiar bagi peserta didik.

  • Menggunakan bahasa yang inklusif: Hindari menggunakan bahasa yang bias atau stereotipe yang dapat menyinggung suatu budaya lain.

  • Menghormati berbagai gaya belajar: Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Guru perlu mengakomodasi berbagai gaya belajar setiap peserta didik.

  • Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran: Melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran untuk memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga.

Kesimpulan

Pembelajaran responsif budaya adalah pendekatan yang sangat penting dalam pendidikan saat ini. Dengan menerapkan CRT, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, relevan, dan bermakna bagi semua siswa. Hal ini pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk hidup di masyarakat yang beragam.

Referensi

Arif, Irfan H., dkk. 2021. Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching Terintegrasi Etnokimia dalam Mengembangkan Keterampilan Siswa Abad 21 pada Materi Hidrolisis diMAN 1 TIKEP. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. 7(2).  https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/670/452

Burnham, Kristin. 5 Culturally Responsive Teaching Strategies. Northeastern University Graduate Programs. https://graduate.northeastern.edu/knowledge-hub/culturally-responsive-teaching-strategies/

Enjelina, Rinza Fadia., dkk. 2024. Penggunaan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. EDUTAMA: Jurnal Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas. 1(1). https://ejournal.rizaniamedia.com/index.php/edutama/article/view/101/54

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun