“Kesehatan mental pada remaja perlu menjadi perhatian para orang tua. Sebab, seseorang yang mengalami gangguan mental bisa jadi salah satu faktor yang dapat memicu berbagai masalah, termasuk depresi dan bunuh diri.”
Apasih pentingnya menjaga kesehatan mental? Menjaga kesehatan mental penting karena memengaruhi kesejahteraan umum, kinerja sehari-hari, dan hubungan interpersonal. Kesehatan mental yang baik memiliki dampak positif yang luas, termasuk meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kebahagiaan. Selain itu, menjaga kesehatan mental dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan. Aspek ini juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas hubungan sosial, bekerja sama dalam tim, serta mengatasi tantangan hidup dengan lebih efektif. Sebaliknya, ketidakseimbangan dalam kesehatan mental dapat berdampak negatif pada fungsi fisik, emosional, dan sosial seseorang, yang akhirnya dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan mereka.
"Kena mental lu" kata-kata ini sering terdengar pada anak-anak remaja zaman sekarang, untuk membully maupun melemahkan lawan bicara. Namun hal ini sepertinya sudah menjadi trend di kalangan remaja sekarang. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.
Remaja kelompok usia yang rentan mengalami berbagai perubahan emosional dan psikologis yang signifikan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental remaja menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Kesehatan mental yang baik dapat berkontribusi pada kemampuan remaja dalam menghadapi tekanan, mengatasi masalah, dan menjalin hubungan sosial yang sehat.
Kesehatan mental atau jiwa menurut undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal itu juga berarti kesehatan mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga akan mengganggu produktivitas. Kesehatan mental sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik. Ganguan mental atau kejiwaan bisa dialami oleh siapa saja. Data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.
Pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri ( selfharm ) hingga bunuh diri. Sebesar 80 – 90% kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri. Menurut ahli suciodologist 4.2% siswa di Indonesia pernah berpikir bunuh diri. Pada kalangan siswa sebesar 6,9% mempunyai niat untuk bunuh diri sedangkan 3% lainnya pernah melakukan percobaan bunuh diri. Depresi pada remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam bidang akademik, perundungan ( bullying ), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi.
Terganggunya kesehatan mental dapat juga membuat seseorang depresi salah satu cirinya adalah dengan stres dan kecemasan yang menyebabkan terhambatnya aktivitas dan menurunnya kualitas fisik. Pencegahan depresi dapat dilakukan dengan pengelolaan stres. Pengelolaan stres masing-masing individu berbeda, ada yang mengelola stres dengan melakukan kegiatan yang disukai seperti hobi, melakukan kegiatan refreshing , mendekatkan diri dalam konteks spiritual keagamaan, hingga bercerita kepada orang lain untuk mengurangi beban stres. Terlepas dari stigma masyarakat, keberanian diri untuk terbuka terhadap orang lain dan berobat merupakan salah satu langkah yang tepat. Di era digital seperti sekarang banyak platform yang meyediakan layanan konsultasi secara berani dengan biaya maupun gratis. Selain itu, beberapa puskesmas telah menyediakan layanan konsultasi psikologi dengan biaya gratis maupun berbayar dengan harga terjangkau.
Akan tetapi pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah . Hal ini dibuktikan dengan tingkat pemasungan orang dengan gangguan jiwa sebesar 14% pernah pasung seumur hidup dan 31,5% dipasung 3 bulan terakhir. Selain itu sebesar 91% masyarakat Indonesia yang mengalami gangguan jiwa tidak tertangani dengan baik dan hanya 9% sisanya yang dapat tertangani. Tidak ditangani dengan baik bisa menjadi indikasi akan berkurangnya fasilitas kesehatan mental ditambah kurangnya pemahaman akan kesehatan mental. Masyarakat cenderung memberi stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental atau jiwa yaitu dengan mencela dan berasumsi sebagai aib, menganggap akan menjadi orang gila. Selain itu masyarakat yang kurang paham akan tanda-tanda gangguan mental seperti depresi, yang mana depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan. Hal ini menyebabkan orang dengan kesehatan mental yang terganggu cenderung susah membuka pengobatan dan malah merasa lebih tertekan akan stigma masyarakat. Hendaknya masyarakat lebih terbuka dan peka akan mengganggu kesehatan mental disekitarnya. Masyarakat bisa menjadi pendengar bagi orang yang mengalami depresi maupun stres sebagai upaya meringankan beban mental.
Kesehatan mental pada remaja dapat mempengaruhi masa depan dirinya sendirisebagai individu, dan berdampak pada keluarga hingga masyarakat. Oleh karena itu, kekhawatiran ini berkembang baik untuk institusi kesehatan dan akademi peneliti. Kesehatan mental yang baik bukan hanya dilihat dari tidak adanya masalahkesehatan mental yang positif, melainkan berhubungan dengan kesejahteraanseseorang.
Untuk mengetahui kesehatan mental anak, penting untuk melihat faktor dalamdiri anak, keluarga dan lingkungan. Faktor dalam diri anak seperti faktor genetik,temperamen, dan kesehatan fisik perlu diamati. Faktor dari keluarga meliputi polaasuh orang tua serta kelekatan anak terhadap orang tua. Teori kelekatan dari John Bowlby (1969) menampilkan bahwa anak-anak perlumembangun ikatan yang aman dengan pengasuh utama mereka di masa kecil (Kerjasama, 2005). Ikatan yang aman ini penting untuk membangun kepercayaan danrasa aman. Dengan adanya kedua hal tersebut, mereka dapat belajar dan melakukaneksplorasi terhadap dunia di sekitar mereka dengan percaya diri dan tanpa ketakutanyang berlebihan. Pola pengasuhan orang tua sangat berpengaruh terhadap rasa aman anak.Adanya peraturan yang berlebihan, tuntutan yang tidak realistis, kebebasan tanpabatasan aturan, dan pola komunikasi yang tidak didasarkan pada alasan-alasan mengapapesan tersebut harus dilaksanakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadapkesehatanmental anak.
Kesehatan mental pada remaja mengacu pada kondisi psikologis dan emosional mereka. Ini mencakup kemampuan remaja untuk mengelola stres, berinteraksi sosial, mengatasi tantangan, dan mengembangkan pola pikir positif. Kesehatan mental yang baik pada remaja mencakup kestabilan emosional, keseimbangan dalam hubungan sosial, kemampuan untuk mengatasi tekanan akademis, serta pemahaman dan penerimaan diri. Penting untuk memahami dan mendukung kesehatan mental remaja karena masa ini merupakan periode perkembangan kritis yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa dewasa.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Data survei rumah tangga berskala nasional yang mengukur prevalensi gangguan mental remaja yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada 2022 menyebutkan satu dari tiga remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.
Selain itu, satu dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Survei itu juga menyebutkan potret remaja Indonesia saat ini banyak yang mengalami berbagai permasalahan seperti perundungan, persoalan gender, HIV AIDS, Narkoba, komunikasi orang tua dan anak yang kurang baik, dan pola asuh salah yang mengakibatkan persoalan mental pada remaja.
A.Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental remaja merujuk pada kondisi psikologis dan emosional remaja yang mencakup keseimbangan pikiran, perasaan, dan perilaku mereka. Ini melibatkan kemampuan untuk mengatasi stres, menjalin hubungan sosial yang sehat, mengelola emosi, serta memiliki pemahaman yang baik tentang diri sendiri. Kesehatan mental remaja juga mencakup keberlanjutan fungsi kognitif dan perilaku adaptif yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif selama masa transisi menuju kedewasaan.
Ini mencerminkan kondisi di mana remaja mampu mengatasi tantangan kehidupan, memiliki citra diri yang positif, dan dapat mengambil keputusan yang sehat untuk diri mereka sendiri. Pentingnya kesehatan mental remaja terletak pada dampaknya terhadap kualitas hidup mereka, hubungan interpersonal, dan kesuksesan dalam pencapaian tujuan hidup.
Ini mencakup pemahaman tanda-tanda gangguan seperti kecemasan, depresi, atau gangguan makan, serta langkah-langkah untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Sementara itu, memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya self-care, termasuk istirahat yang cukup, pola makan sehat, dan kegiatan yang membangun kebahagiaan, juga menjadi aspek kritis dalam menjaga kesehatan mental mereka.
Kesehatan mental remaja juga mencakup kemampuan mereka dalam mengelola penggunaan teknologi dan media sosial. Pemahaman yang baik tentang batas waktu, konten yang sehat, dan dampak potensial dari media digital pada kesehatan mental mereka menjadi faktor penting.
Selain itu, memiliki keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan untuk merencanakan masa depan dengan keyakinan juga turut berkontribusi pada kesehatan mental remaja. Menggalakkan minat dan aktivitas yang memberikan kepuasan serta mendukung perkembangan pribadi juga dapat menjadi bagian integral dalam menjaga kesehatan mental mereka.
Oleh karena itu, memahami dan mendukung perkembangan identitas remaja, serta memberikan ruang bagi ekspresi diri dan eksplorasi minat, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental mereka.
B.Kesehatan Mental Menurut Pandangan Islam
Adapun kesehatan mental menurut pandangan Islam yaitu Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam banyak menyebutkan ayat-ayat berkaitan dengan kesehatan mental dengan berbagai istilah yang digunakan sebagai sesuatu yang hendak dicapai setiap manusia. Dadang Hawari mengemukakan beberapa penyakit mental yang disebut dalam Al-Qur’an diantaranya, riya’, hasad, rakus, was-was, namimah, marah, cinta dunia, cinta harta, kibr, dan ujub. Selain itu juga ada istilah dalam Al-Qur’an yang menunjukkan pentingnya kesehatan mental yaitu sehat dan afiat. Al-Qur’an juga menyebutkan pentingnya hubungan manusia dengan dirinya sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan Tuhan yang semuanya bertujuan untuk mendapatkan hidup bermakna, dan bahagia di dunia dan akhirat .
Manusia diciptakan dengan fitrahnya, yakni menginginkan kehidupan yang bahagia, nyaman, sejahtera, dan sesuai keinginannya, baik secara pribadi maupun dalam kelompoknya. Dalam upaya mencapai keinginan-keinginan tersebut, kesehatan mental memegang peranan penting dalam kehidupan individu. Adapun tujuan kesehatan mental yaitu :
1. Mengusahakan agar manusia memiliki kemampuan yang sehat.
2. Mengusahakan pencegahan terhadap timbulnya sebab-sebab gangguan dan penyakit mental.
3. Mengusahakan pencegahan berkembangnya macam-macam gangguan dan penyakit mental.
4. Mengurangi atau mengadakan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit mental.
C.Faktor-faktor Kesehatan Mental
Kesehatan mental remaja menjadi perhatian utama dalam era yang penuh tekanan dan perubahan cepat. Berikut penjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja serta memberikan solusi praktis untuk menjaga keseimbangan psikologis mereka.
Pertama, Tekanan Akademis dan Ekspektasi Sosial. Remaja seringkali menghadapi tekanan tinggi dari tuntutan akademis dan ekspektasi sosial. Artikel ini akan membahas cara mengelola ekspektasi, menentukan prioritas, dan mengenali tanda-tanda stres.
Kedua, Dampak Media Sosial. Peran media sosial dalam kehidupan remaja dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental. Pembahasan akan mencakup strategi untuk menggunakan media sosial secara sehat dan mengelola dampak negatifnya.
Ketiga, Hubungan Antarpersonal. Kualitas hubungan interpersonal memiliki pengaruh besar pada kesehatan mental remaja. Artikel ini akan membahas pentingnya dukungan sosial, komunikasi yang efektif, dan cara membangun hubungan yang sehat.
Keempat, Olahraga dan Gaya Hidup Aktif. Kegiatan fisik dapat berperan dalam menjaga kesehatan mental. Pembahasan akan mencakup manfaat olahraga, kegiatan luar ruangan, dan pentingnya menjaga gaya hidup aktif.
Kelima, Pentingnya Self-Care. Remaja perlu memahami arti self-care dan bagaimana merawat diri secara menyeluruh. Pembahasan akan mencakup kebiasaan sehari-hari yang mendukung kesehatan mental.
Keenam, Mengenal dan Mengatasi Masalah Mental. Artikel ini akan memberikan informasi tentang jenis-jenis gangguan mental yang umum pada remaja, serta langkah-langkah untuk mengenalinya dan mencari bantuan jika diperlukan.
D.Faktor Internal dan Eksternal Kesehatan Mental
Kesehatan mental pada manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan, dan sebagainya. Contoh sifatnya yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, dan lain sebagainya. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga, seperti orang tua, anak, istri, dan lain-lainnya. Faktor lain yang berpengaruh seperti hukum, politik, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya.
Adapun ciri-ciri kesehatan mental yang baik dan optimal adalah
1. Memiliki sikap batin yang positif terhadap dirinya
2. Aktualisasi diri
3. Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi psikis yang ada
4. Mampu ber-otonom terhadap diri sendiri
5. Memiliki persepsi yang objektif terhadap realitas yang ada
6. Mampu menyelaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.
Kesehatan mental suatu kondisi seseorang yang memungkinkan berkembangnya semua aspek perkembangan, baik fisik, intelektual, dan emosional yang optimal, serta selaras dengan perkembangan orang lain, sehingga selanjutnya mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kesehatan mental memandang manusia sebagai satu kesatuan psikosomatis, kesatuan jiwa raga atau kesatuan jasmani, dan rohani secara utuh.
Kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dan dijaga, baik kesehatan fisik, mental maupun sosial untuk mencapai kondisi yang harmonis. Menurut The World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu kondisi yang lengkap secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial.
Individu dapat mengalami sebuah kondisi gangguan kesehatan mental, perilaku yang dihasilkan dapat menyimpang dari norma-norma sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Maka orang yang memiliki kesehatan mental yang optimal adalah orang yang terhindar dari keluhan dan gangguan mental, baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor (penyebab terjadinya stress) dan mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya.
E.Gejala Gangguan Mental
Gejala kesehatan mental pada remaja dapat meliputi perubahan mood yang tajam, penurunan minat dalam aktivitas yang biasanya disukai, isolasi sosial, gangguan tidur, peningkatan atau penurunan berat badan secara signifikan, serta kesulitan konsentrasi atau pengambilan keputusan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ini, penting untuk mencari bantuan profesional.
Gejala kesehatan mental pada remaja juga dapat mencakup peningkatan tingkat kecemasan, perilaku impulsif atau merusak diri, perubahan dalam performa akademis, serta perasaan putus asa atau kehilangan harapan. Perhatikan perubahan-perubahan ini dan dukunglah remaja untuk mencari bantuan jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada anak :
1. Perubahan perilaku
Ini merupakan tanda munculnya penyakit mental pada anak yang tergolong mudah Anda sadari melalui aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Ketika anak menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, Anda perlu curiga. Tak hanya itu saja, Anda juga mungkin melihat perubahan perilaku anak seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.
2. Perubahan mood
Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati anak yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu. Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta teman sebaya. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.
3. Kesulitan berkonsentrasi
Anak-anak yang menderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu ini dapat menyebabkan menurunnya performa di sekolah juga perkembangan otaknya.
4. Penurunan berat badan
Tahukah Anda bahwa gangguan mental juga dapat memengaruhi kondisi fisik anak? Tak hanya karena penyakit fisik, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi tanda penyakit mental anak. Gangguan makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab anak kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.
5. Menyakiti diri sendiri
Perhatikan saat anak sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih. Perasaan ini dapat berujung pada keinginannya untuk menyakiti diri sendiri. Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri karena gangguan mental juga mengakibatkan anak sulit mengelola emosi. Ini juga menjadi tanda gangguan mental pada anak yang perlu Anda cermati karena tidak menutup kemungkinan berujung pada percobaan bunuh diri.
6. Muncul berbagai masalah kesehatan
Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatannya, misal anak mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.
7. Perasaan yang intens
Anak-anak kadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental pada anak ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
F. Ciri-ciri Kesehatan Mental Yang Baik
Anak remaja dengan kesehatan mental yang baik seringkali memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup
2. bangkit kembali dari kekesalan dan kekecewaan
3. memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman
4. melakukan aktivitas fisik dan makan makanan yang sehat
5. terlibat dalam kegiatan
6. memiliki rasa pencapaian
7. bisa bersantai dan tidur nyenyak
8. merasa nyaman di komunitas mereka.
7. Mempromosikan Kesehatan Mental bagi Remaja
Cinta dan dukungan serta hubungan yang kuat dengan keluarga dan orang-orang terdekat dapat memiliki pengaruh langsung dan positif pada kesehatan mental bagi remaja. Bahkan, hubungan emosional yang baik dapat mengurangi kemungkinan remaja mengalami masalah kesehatan mental.
Promosi kesehatan mental bertujuan untuk mempromosikan kesehatan mental yang positif. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatan kesejahteraan psikologis, kompetensi, ketahanan manusia, serta menciptakan kondisi dan lingkungan hidup yang mendukung (WHO, 2002). Promosi kesehatan mental dapat dilakukan dengan mengumpulkan data terkait insidensi gangguan tersebut supaya masyarakat meningkat kesadarannya dan mendapat pengetahuan terkait permasalahan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mempromosikan kesehatan mental bagi remaja dan meningkatkan kesejahteraannya :
1.Tunjukkan cinta, kasih sayang, dan perhatian pada anak remaja Anda.
2.Tunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang terjadi dalam kehidupan anak Anda. Pujilah upaya anak serta poin bagus dan prestasi mereka. Hargai ide dan pendapat anak Anda.
3.Nikmati menghabiskan waktu bersama dengan anak Anda, dan juga sebagai sebuah keluarga.
4.Dorong anak untuk berbicara tentang perasaannya dengan Anda. Penting bagi anak untuk merasa bahwa mereka tidak harus melalui segala sesuatunya sendiri dan bahwa Anda dapat bekerja sama untuk menemukan solusi untuk masalah.
5.Tangani segera masalah saat mereka muncul, daripada membiarkannya menumpuk.
6 Bicaralah dengan anggota keluarga terpercaya, teman, orang tua atau guru lain jika Anda memiliki kekhawatiran. Jika Anda merasa membutuhkan lebih banyak bantuan, bicarakan dengan dokter umum atau profesional kesehatan lainnya mengenai kondisi mental anak.
Kesehatan fisik adalah bagian besar dari kesehatan mental. Untuk membantu anak tetap sehat secara emosional dan fisik, dorong anak Anda untuk melakukan hal berikut:
1.Tetap aktif. Kebugaran fisik akan membantu anak tetap sehat, memiliki lebih banyak energi, merasa percaya diri, mengelola stres dan tidur nyenyak.
2.Kembangkan dan pertahankan kebiasaan makan yang sehat.
3. Tidur teratur yang cukup. Tidur yang berkualitas akan membantu anak untuk mengelola kehidupan yang sibuk, stres dan tanggung jawab.
4.Hindari alkohol dan obat-obatan lainnya.
G. Upaya Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja
Berbicara dari hati ke hati dengan anak remaja Anda tentang kondisi dan kesehatan mentalnya adalah langkah awal yang perlu Anda lakukan sebagai orangtua. Jika Anda mengkhawatirkan kesehatan mental anak, mulailah dengan mengajaknya berbicara. Berbicara dengan anak tentang bagaimana perasaan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa Anda, sebagai orangtua, peduli. Selain itu, anak juga mungkin memerlukan bantuan Anda untuk mendapatkan dukungan profesional.
Berikut adalah beberapa ide untuk mendorong anak remaja berbicara dengan Anda tentang perasaan mereka:
•Katakan bahwa bahkan orang dewasa pun memiliki masalah yang tidak dapat mereka selesaikan sendiri. Tunjukkan bahwa lebih mudah untuk mendapatkan bantuan jika Anda memiliki dukungan orang lain.
•Beri tahu anak Anda bahwa bukan hal yang aneh jika anak muda merasa khawatir, stres, atau sedih. Juga beri tahu mereka bahwa membuka pikiran dan perasaan pribadi bisa menakutkan.
•Beri tahu anak Anda bahwa membicarakan suatu masalah sering kali dapat membantu meletakkan segala sesuatunya ke dalam perspektif dan membuat perasaan menjadi lebih jelas. Seseorang dengan pengalaman yang lebih banyak atau berbeda – seperti orang dewasa – mungkin dapat menyarankan opsi yang belum terpikirkan oleh mereka.
•Sarankan beberapa orang lain yang dapat diajak bicara oleh anak Anda jika mereka tidak ingin berbicara dengan Anda – misalnya, bibi atau paman, teman keluarga dekat, pelatih olahraga atau pemuka agama terpercaya, orang yang lebih tua atau dokter umum.
•Beri tahu anak Anda bahwa berbicara dengan dokter umum atau profesional kesehatan lainnya bersifat rahasia. Para profesional ini tidak dapat memberi tahu orang lain, kecuali mereka mengkhawatirkan keselamatan anak Anda atau keselamatan orang lain.
•Tekankan bahwa anak Anda tidak sendirian. Anda akan berada di sana kapan pun mereka siap untuk berbicara.
• Jika Anda menyampaikan kekhawatiran kepada anak Anda, mereka mungkin menolak bantuan apa pun atau mengatakan tidak ada yang salah. Banyak anak muda tidak mau mencari bantuan sendiri. Jadi, Anda mungkin perlu mengatakan bahwa Anda khawatir tentang mereka dan akan mencoba untuk mendapatkan nasihat profesional. Sebaiknya dorong anak untuk ikut bersama.
H. Alasan Untuk Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Masa remaja dapat menjadi fase yang paling berisiko untuk mengalami masalah mental. Sebab, remaja harus mengalami berbagai macam perubahan dan tantangan dalam waktu yang relatif singkat hal ini juga terjadi saat otak remaja masih terus berkembang. Maka dari itu, anak-anak membutuhkan kesehatan mental yang baik agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Selain itu, mereka juga dapat membangun hubungan yang kuat dengan orang di sekitar mereka, beradaptasi dengan perubahan, serta menghadapi tantangan hidup. Beberapa alasan lainnya jika kesehatan mental remaja perlu dijaga, antara lain:
1.Mampu bangkit kembali dari perasaan kecewa dan kesal.
2.Merasa lebih bahagia dan positif pada dirinya sendiri dan lebih menikmati hidup.
3.Memiliki rasa pencapaian.
4.Banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
5.Mampu menjadi bagian dari komunitas.
Selain itu, kesehatan mental pada anak yang terjaga dengan baik juga dapat mendukung kesehatan fisiknya. Hal ini membuatnya menjadi lebih aktif dan sehat, sehingga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan beristirahat yang cukup.
Orangtua juga perlu memahami jika anak dengan kesehatan mental yang baik dapat mendukung keberhasilannya saat mendapatkan pendidikan atau bahkan ketika berkarier kelak.
I. Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Hal yang paling utama dalam menjaga kesehatan mental anak yang masih remaja, yaitu dengan memberikan cinta dan dukungan. Saat anak memiliki hubungan emosional yang erat dengan orangtuanya, risiko untuk mengalami masalah pada kesehatan mental lebih kecil.
Berikut berbagai cara yang perlu diterapkan oleh para orangtua:
1. Para orangtua perlu menunjukkan cinta, kasih sayang, serta perhatian pada anaknya.
2. Ikut serta dalam hidup anak, lalu berikan apresiasi saat mendapatkan prestasi dan memberikan dukungan saat anak merasa gagal.
3. Selalu menghargai ide dan pendapat yang dikemukakan anak.
4. Buatlah rutinitas untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak.
5. Selalu bersikap terbuka agar anak mau menceritakan perasaannya, sehingga bisa bersama mencari solusinya.
Untuk menjaga kesehatan mental melalui kesehatan fisik, beberapa cara yang perlu dilakukan, antara lain:
1. Melakukan olahraga secara rutin.
2. Menerapkan kebiasaan makan yang sehat.
3. Mendapatkan tidur teratur yang cukup setiap hari.
4. Hindari konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
J.Tips Sederhana Membantu Mengurangi Kecemasan
Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri dan telah terbukti dapat membantu mengurangi gejala gangguan kecemasan, yaitu:
1. Menarik napas yang dalam
Bernafas dengan dalam dapat membuat tubuh rileks dan mengurangi aktivitas saraf pada otak yang menyebabkan kecemasan. Saat merasa takut, tarik napas dalam-dalam selama 5 detik, tahan napas selama 5 detik, dan hembuskan perlahan selama 5 detik. Ulangi ini beberapa kali sampai kamu merasa tenang.
2. Memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani
Kecemasan dapat merusak konsentrasi kamu. Saat hal tersebut terjadi, cobalah untuk kembali fokus pada apa yang kamu coba lakukan. Misalnya, jika kamu memiliki jadwal untuk membersihkan rumah atau mencuci pakaian, lakukanlah. Jika kamu berencana untuk bertemu dengan teman, tetap pergi. Duduk-duduk dan mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi hanya akan membuat kecemasan kamu akan semakin buruk.
3. Menerapkan metode 3-3-3
Lihatlah ke sekeliling kamu dan katakan tiga benda. Sebutkan tiga suara yang kamu dengar saat itu. Rileks dan bergerak sambil mengacu pada tiga bagian tubuh seperti jari, lengan, dan pergelangan kaki. Teknik ini dapat membantu kamu untuk menghentikan atau mengalihkan pikiran negatif yang membuat kamu merasa kecemasan.
4. Menghindari kafein dan alkohol
Alkohol dapat memberi Anda perasaan rileks sebagai efek jangka pendek. Namun, bila dikonsumsi secara sering atau berlebihan, alkohol dapat memperparah gangguan kecemasan. Konsumsi kafein, baik dalam bentuk kopi, cokelat, atau teh, juga dapat menyebabkan dan memperparah gejala kecemasan. Hal tersebut terbukti dalam beberapa studi yang dilakukan bahwasanya dosis tinggi dapat menyebabkan kegelisahan dan konsentrasi yang buruk.
5. Bercerita kepada orang yang dipercaya
Bercerita mengenai apa yang sedang kamu rasakan dan alami kepada orang lain yang kamu percayai dapat membantu untuk meredakan kecemasan kamu, orang tersebut bisa saja teman dekat, anggota keluarga, psikolog maupun psikiater yang dapat memahami apa yang kamu rasakan. Alternatif lainnya, kamu dapat mencari support group yang berisikan orang-orang dengan keluhan yang serupa, sehingga bisa saling sharing pengalaman dan tips tentang bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan yang kamu sedang hadapi.
6. Menyediakan waktu untuk diri sendiri
Luangkan waktu untuk jalan-jalan santai, meditasi, pijat, menonton film atau mendengarkan musik yang menenangkan, mandi air hangat. Jika perlu, matikan ponsel kamu sesaat agar tidak mengganggu kamu. Terkadang kecemasan bisa disebabkan oleh peningkatan jumlah hormon stres. Teknik relaksasi ini bisa membuat Anda lebih tenang, yang juga bisa mengurangi kecemasan.
7. Makan teratur dan minum cukup air
Ketika seseorang sibuk atau cemas, mereka dapat melupakan pola makannya. Padahal jika kadar gula darah rendah akibat terlambat makan bisa membuat seseorang lebih mudah emosional dan cemas. Dehidrasi juga bisa membuat jantung Anda berdetak lebih cepat dan membuat kecemasan semakin parah.
K.Lakukan Sesuatu Yang Baru
Dapat kita perhatikan bahwasanya depresi tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti adanya permasalahan keluarga, dikarenakan kedua orang tua remaja tersebut bercerai sehingga memberikan gangguan terhadap mentalnya. Dalam hal ini diperlukannya kehadiran orang-orang terdekat untuk memberikan dukungan secara emosional terhadap orang tersebut, dikarenakan dengan kehadiran tersebut maka keinginan bunuh diri tersebut yang ditunjang dengan depresi tersebut dapat dihindari.
Saat merasakan suatu perasaan stress maupun depresi tersebut, kadangkala seseorang tersebut membutuhkan tempat untuk senantiasa mencurahkan perasaan yang dihadapinya tersebut, karena dapat kita katakana bahwasanya stress dan depresi tersebut dapat memberikan dampak yang buruk terhadap seseorang yang ketika hal tersebut tidak terbendung lagi maka adanya kemungkinan orang tersebut akan melakukan upaya bunuh diri. Juga saat kita merasakan stress maupun depresi yang sudah dirasa tidak bisa dipikul lagi maka kita dapat mencoba untuk meminta pertolongan kepada ahlinya, yaitu psikolog maupun psikiater.
Saat kamu merasa depresi, coba lakukan suatu kegiatan yang berbeda, seperti mencoba mengunjungi beberapa tempat seperti perpustakaan, museum, membaca suatu buku ditempat yang baru seperti di taman, melakukan kegiatan kesukarelaan, mengikuti kelas Bahasa, dan lain sebagainya. Cook mengatakan, saat kita menantang diri kita sendiri untuk melakukan suatu kegiatan yang berbeda daripada biasanya, ada reaksi kimia yang terjadi didalam otak kita, mencoba suatu hal yang baru hal tersebut akan mengubah tingkat dopamin yang hal tersebut dikaitkan dengan kesenangan, kenikmatan, dan pengetahuan/pembelajaran.
1.Cobalah untuk bersenang-senang saat kamu depresi
Coba luangkan waktu untuk hal-hal yang kamu sukai, bagaimana jika tidak ada lagi hal-hal yang membuat kamu senang? Menurut Cook, hal tersebut merupakan gejala dari depresi, untuk mengatasi hal tersebut kamu harus tetap mencoba sesuatu. Memang terdengar aneh, namun kamu harus memiliki suatu kegiatan/hal yang dapat membuat kamu senang, rencanakan hal-hal yang dapat kamu nikmati, meskipun hal tersebut terasa seperti tugas, seperti selalu pergi ke bioskop, pergi keluar bersama teman-teman untuk makan malam, dan lain sebagainya.
2.Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Penyalahgunaan zat umum terjadi pada orang yang mengalami depresi, kamu mungkin memiliki kecenderungan mengkonsumsi alkohol, atau obat lain untuk mengatasi gejala depresi yang dirasakan. Masih belum jelas apakah minum dan menggunakan narkoba tersebut dapat menyebabkan depresi. Tetapi penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat mengubah cara kerja otak kita dan memperburuk atau menyebabkan masalah kesehatan mental.
Menurut Cook, saat kamu mengalami depresi, kamu akan kehilangan minat dalam menikmati hidup, sehingga kamu harus mempelajari kembali cara menikmati hidup tersebut. Seiring waktu, hal-hal yang menyenangkan akan benar-benar terasa menyenangkan kembali. Ada juga beberapa tips yang dapat dilakukan ketika kamu mengalami depresi menurut Ian Cook, MD. Seorang psikiater dan direktur Program Penelitian dan Klinik Depresi di UCLA.
•Buat rutinitas
Saat kamu merasakan depresi, yang kamu perlukan adalah rutinitas. Sama-sama kita ketahui bahwasanya depresi tersebut dapat menjadikan kamu terlepas dari kehidupan sehari-hari, membuat suatu rutinitas baru dapat membuat kamu merasakan kehidupan kembali.
•Tetapkan tujuan/sasaran
Saat kamu merasakan depresi, kamu akan selalu berpikiran tidak menyelesaikan apapun, sehingga kamu akan berpikiran mengenai hal-hal yang buruk terhadap diri sendiri. Untuk menekan perasaan tersebut, coba buat tujuan/sasaran dalam kehidupan sehari-hari kamu, seperti yang dipaparkan oleh Ian Cook seorang psikiater di UCLA yaitu mulai dari hal-hal yang kecil, seperti hal-hal yang akan membuat kamu dapat menyelesaikannya seperti mencuci piring setiap hari, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. setelah kamu merasa lebih baik, kamu dapat menambahkan tantangan terhadap tujuan/sasaran berikutnya .
•Latihan
Latihan dapat mendorong timbulnya perasaa bahagian dikarenakan adanya endorphin. Yang dalam jangka panjang dapat membantu bagi orang yang memiliki depresi, latihan yang berkelanjutan dapat mendorong otak untuk berpikiran positif, kata Cook.
•Makan makanan yang sehat
Tidak ada menu diet yang dapat memperbaiki depresi. Merupakan suatu hal yang baik saat kamu memperhatikan apa yang kamu makan, jika depresi tersebut dapat membuat nafsu makan kamu berlebihan, mengontrol hal tersebut dapat membuat kamu menjadi lebih baik. Menurut Cook, makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan asam folat seperti yang terkandung dalam alpukat atau bayam dapat membantu mengurangi depresi.
•Tidur yang cukup
Depresi dapat membuat kamu susah untuk tidur, dan sedikit tidur tersebut dapat memperparah kondisi depresi kamu. Sehingga jika kita berbicara apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dapat dimulai dengan mengubah pola hidup, seperti tidur lebih awal dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya, usahakan untuk tidak tidur siang, jauhkan hal-hal yang dapat mendistraksi kamu saat akan tidur, seperti komputer, handphone, maupun tv, seiring dengan berjalannya waktu maka kamu dapat merasakan perubahan tidur yang baik.
•Mencoba untuk menggambil suatu tanggung jawab
Saat kamu merasakan depresi, maka adanya kemungkinan kamu akan menarik diri dari kehidupan sehari-hari kamu dan juga akan melepaskan tanggung jawab kamu baik di rumah maupun di tempat kerja, sebaiknya jangan lakukan hal tersebut, tetap mengikuti dan memiliki tanggung jawab tersebut dapat mempertahankan pola hidup kamu yang juga dapat menangkal depresi. Hal tersebut dapat membuat kamu merasakan adanya perasaan dalam mencapai sesuatu hal.
•Tantang pikiran negatif
Saat kita melawan perasaan depresi tersebut, suatu kegiatan yang kita lakukan tersebut akan merubah mental kita. Saat kamu depresi, kamu akan langsung berpikiran kepada kesimpulan yang terburuk. Saat kamu menggangap diri kamu tersebut buruk, gunakan logika sebagai cara penyembuhan yang natural. Bisa jadi kamu akan berpikiran tidak ada orang lain yang menyukai dirimu, namun apakah ada bukti yang mendukung hal tersebut? Kamu bisa juga berpikiran bahwasanya dirimu merupakan orang yang paling tidak berguna di bumi ini, namun apakah itu betul? Hal ini memerlukan latihan, namun seiring waktu kamu akan dapat menekan/menantang pikiran-pikiran negative tersebut sebelum mereka lepas kendali.
Jika kesehatan mental tidak dijaga dengan baik, remaja berisiko mengalami gangguan mental yang dapat mempengaruhi kehidupan remaja secara negatif. Beberapa ciri-ciri yang mungkin muncul ketika mengalami gangguan mental termasuk perubahan suasana hati yang drastis, kesulitan tidur, kehilangan minat atau motivasi, perubahan berat badan yang signifikan, isolasi sosial, dan kesulitan dalam konsentrasi. Jika remaja mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Dalam kesimpulan, kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi remaja. Dengan menjaga kesehatan mental remaja dengan baik, remaja dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, menjalin hubungan yang sehat, dan meraih kualitas hidup yang baik. Penting bagi remaja untuk mengenali tanda-tanda gangguan mental dan mencari bantuan jika diperlukan. Dengan dukungan yang tepat, remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam aspek kesehatan mental remaja.
Oleh : Dwi Rizky Sidabalok
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (semester 1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H