Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Iblispun Bertauhid

6 Desember 2022   18:29 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benih Kesombongan dan merasa diri paling benar, merasa diri luar biasa
Telah tersebar dan mulai di praktekkan dengan cantiknya oleh manusia

Bumi dipenuhi oleh manusia bertengkar
Bumi penuh sesak oleh mulut mulut yang saling caci
Bumi berguncang tiap saat oleh pelampiasan dendam dan kebencian

Podium dan mimbar menjadi alat propaganda kesombongan

Manusia berperang dan saling membunuh

Ayat ayat tuhan menjadi senjatanya

Dan bumi tinggal hanya bisa merintih

Wajah bumi hangus dan meradang
Makhluk  yang Hidup di atasnya hanya sekumpulan bangkai hidup yang saling memakan daging saudara nya..

Iblis sang pembangkang tersenyum di ujung sana
Lalu terkekeh puas menyaksikan hasil kerja kerasnya...

Dia menatap ke Arsy
Lalu berbisik pada Tuhan

Wahai Allah..
Kau telah mengusir ku
Aku ikhlas Kau cap sebagai pembangkang...
Makhluk paling ingkar..

Tapi lihatlah Rabb
Makhluk mu yang Engkau klaim paling sempurna...
Kini telah menjadi iblis iblis baru.
Mereka adalah teman kami...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun