Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tembang Cinta

27 November 2022   14:17 Diperbarui: 27 November 2022   14:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tembang cinta

Karya: Dwiroso

Kedukaan tersirat diwajah bocah itu
Aku ingin bermain
Melepas hasrat anak anak ku
Aku tak sanggup berfikir
Ada apa dengan negeri ini

Mana teman kanak kanakku
Aku hanya melihat mereka berbaring
Aku ingin bangun kan mereka
Tapi mereka tak mau bangun
Apakah mereka mati

Bocah sekecil itu harus berkarib dengan kematian dan penderitaan

Langkah kakinya melintasi beberapa tubuh tak bernyawa
Dengan wajah dingin ia menatap tubuh tubuh itu

Serbuk mesiu dan debu membedaki kulit nya yang legam

Dimana ayah ibuku
Yang melahirkan aku
Tak seorangpun tersenyum padanya
Tak ada yang mencari nya
Tak ada yang menyapa nya
Tak ada yang membelai rambutnya
Tak ada senyum cinta dari mereka untuknya

Ia terlahir dalam tangis
Dan menjadi tangisan panjang sepanjang hidupnya
Kehadiran bayi mungil hanya menambah pedih di hati

Ribuan teman mungilnya harus terbantai
Teman yang mestinya menemani nya bermain dan tertawa
Harus menjadi bangkai malang yang tak terurus

Bocah itu terhenti di sudut bangunan yang tinggal separuh bentuk
Ia duduk
Berselonjor
Kemudian diangkat nya kaki untuk menjadi tempat menyandarkan dagunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun