Mohon tunggu...
Dwi Puji Astuti
Dwi Puji Astuti Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Waktu adalah uang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mensyukuri hidup

18 Desember 2019   10:44 Diperbarui: 18 Desember 2019   10:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup ini seperti jalan -jalan di supermarket,semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang mereka inginkan.

Siapa yang membawa sepotong roti,maka mereka harus membayar sepotong roti.
Siapa yang membawa tiga potong roti,mereka pun harus membayar tiga potong roti.

Sementara kita tak mungkin membawa apa-apa,karena tak punya uang untuk membelinya.
Dipintu kasir pun kita tak akan diperiksa,dibiarkan jalan begitu saja.

Begitu pula kelak dihari kiamat.

Saat orang-orang kaya mengantri menjalani pemeriksaan untuk diminta pertanggung jawaban.

Saat orang-orang kaya ditanya tentang
Darimana hartanya mereka peroleh?
Dan kemana hartanya mereka gunakan?

Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan!
Apa engkau masih juga belum bisa menerima?

Ya Allah
Jika memang ditakdirkan menjadi orang miskin.

BERSABARLAH sejenak,
Karena setelah kematian,kemiskinan itu akan sirna.
BERFIKIRLAH positif,
Barangkali,jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa.
Mungkin juga,dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih Ridho-Nya.

Jangan pernah minder,karena kaya dan miskin bukanlah ukuran mulia dan hinanya manusia.

Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH subhanahu wa Ta'ala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun